Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, January 1, 2019

Percikan Nas Rabu, 02 Januari 2019

Peringatan Wajib St. Basilius Agung dan Gregorius dr Nazianze
warna liturgi Putih

Bacaan-bacaan: 
1Yoh. 2:22-28; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4; Yoh. 1:19-28; BcO Kol. 2:16-2:3.

Nas Injil:
19 Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: "Siapakah engkau?" 20 Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: "Aku bukan Mesias." 21 Lalu mereka bertanya kepadanya: "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?" Dan ia menjawab: "Bukan!" "Engkaukah nabi yang akan datang?" Dan ia menjawab: "Bukan!" 22 Maka kata mereka kepadanya: "Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?" 23 Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya." 24 Dan di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi. 25 Mereka bertanya kepadanya, katanya: "Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?" 26 Yohanes menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, 27 yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak." 28 Hal itu terjadi di Betania yang di seberang sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis.

Percikan Nas:
Sebentar lagi kita akan menjalani pemilu legislatif dan presiden secara serentak. Setiap calon sudah mulai berkampanye. Ada yang berkampanye dengan simpatik. Ada pula yang berkampanye dengan kasar. Ada yang berusaha menyerang lawan dengan menjelek-jelekkannya. Pada mereka yang berkampanye kita sebenarnya bisa melihat siapa yang hanya berbicara dan siapa yang sebenarnya mampu dan telah bekerja.
Yohanes Pembaptis adalah orang besar. Banyak orang memberikan diri untuk menjadi murid-Nya. Namun Yohanes tidak mau merebut yang bukan menjadi miliknya. Ia pun tidak mau dipandang sebagai Mesias atau nabi. Tugasnya adalah mempersiapkan kehadiran sang Mesias tersebut.
Kita juga tidak ingin kayak tukang kampanye yang merasa dirinya paling ampuh. Kita ini hanyalah orang-orang yang melayani kehadiran Tuhan dalam aneka tingkatan dan kapasitas. Sadar diri akan peran dan kapasitas kita masing-masing tidak akan membuat kita tidak dihargai. Malah mereka yang sadar akan peran dan kapasitasnya akan sangat dihormati. Yohanes Pembaptis contohnya.

Doa:
Tuhan semoga kami mampu meneladan Yohanes Pembaptis. Kami pun tidak ingin mengambil yang bukan menjadi hak kami. Semoga hanya nama-Mu yang kami besarkan. Amin.

Sadar peran dan kapasitas.
(goeng).

0 comments:

Post a Comment