Senin, 29 Juli
2019
Matius 13:31-35
13:31
Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya:
"Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan
orang di ladangnya.
13:32
Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah
tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi
pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada
cabang-cabangnya."
13:33 Dan Ia menceriterakan perumpamaan ini juga kepada mereka:
"Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan
diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya."
13:34
Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan, dan tanpa
perumpamaan suatupun tidak disampaikan-Nya kepada mereka,
13:35 supaya genaplah firman yang
disampaikan oleh nabi: "Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan,
Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, orang dapat berpikir bahwa hidup akan nyaman kalau memiliki banyak hal. Dengan memiliki kekayaan orang akan mudah meraih banyak kebutuhan dengan mudah.
- Tampaknya, orang dapat berpikir bahwa yang disebut kaya adalah kalau dalam dirinya ada banyak harta. Bakat dan kemampuan juga bisa disebut kekayaan.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun memiliki banyak bakat dan kekayaan, hal itu tidak akan menjamin orang menciptakan damai sejahtera yang sejatinya tidak ditentukan oleh banyak sedikitnya kepemilikan tetapi oleh pengembangan diri. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan sadar bahwa sekecil apapun kemampuan yang ada asal dikembangkan akan sungguh menghasilkan segala bentuk pengayoman hidup.
Ah, bagaimanapun yang kecil itu adalah tanda
kemiskinan.
0 comments:
Post a Comment