diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 5381 Diterbitkan: 05 September 2013 Diperbaharui: 11 Maret 2017
- Perayaan13 Juli
- Lahir6 Mei 972
- Kota asalAlbach, Hildesheim, Bavaria, Jerman
- Wafat13 Juli 1024 di Pfalz Grona, dekat Göttingen, Saxony (sekarang Jerman) - oleh sebab alamiah
- Beatifikasi-
- KanonisasiTahun 1146 Oleh Beato Paus Eugenius III Sumber : Katakombe.Org
Kaisar Jerman Heinrich I (Heinrich der Zanker = Heinrich sang jagoan) adalah seorang yang suka bertarung dan tiada henti-hentinya berperang. Seluruh waktunya tersita di medan pertempuran dan tiada waktu baginya untuk mendidik putranya. Karena itu ia menyerahkan pendidikan putranya yang juga bernama Heinrich kepada para biarawan.
Suatu malam, Pangeran Heindrich mendapatkan suatu penglihatan yang aneh. St Wolfgang, gurunya terkasih semasa ia kanak-kanak, menampakkan diri kepadanya. Wolfgang menunjuk pada kata-kata “sesudah enam” yang tertulis di dinding. Tetapi, apakah itu artinya? Apakah mungkin Heindrich akan meninggal dunia dalam waktu enam hari?
Dengan pemikiran itu, ia berdoa dengan amat tekun dan sungguh selama enam hari. Tetapi, di akhir hari keenam, ia sehat walafiat. Apakah mungkin berarti enam bulan? Sang pangeran mengabdikan diri pada perbuatan baik lebih dari sebelumnya. Di akhir bulan keenam, ia merasa jauh lebih sehat dari sebelumnya. Jadi, ia memutuskan bahwa ia mempunyai enam tahun untuk mempersiapkan kematiannya. Setelah masa enam tahun berlalu, bukannya meninggal, malahan ia dipilih menjadi Kaisar Jerman. Maka, mengertilah ia akan apa arti penglihatan itu.
Karena dididik sebagai seorang biarawan; Heindrich II hidup sangat religius. Ia adalah anggota Ordo Ketiga Benediktin, karena itu ia juga dikenal sebagai Henry II, Obl.S.B. (Oblate of Saint Benedict ). Ia berupaya sekuat tenaga agar rakyatnya tenteram dan damai. Demi membela keadilan, ia harus bertempur dalam banyak peperangan. Sasarannya ialah ketertiban dalam seluruh wilayah kerajaan dan pembaharuan gereja. Ia seorang yang jujur dalam pertempuran dan ia mendesak agar bala tentaranya bersikap demikian pula.
Ia menghalau suku-suku Slavia yang menyerang wilayahnya. Ia menyatukan daerah Bohemia, Marovia dan Burgundi kedalam kekuasaannya; dan menyerahkan kembali Hunggaria kepada gereja. Kemudian ia menuju Italia. Disana ia mengusir Paus-tandingan Gregorius dan mengembalikan Paus Benediktus VIII ke Tahta Kepausan.
Heindrich dan isterinya St. Kunigunda kemudian dimahkotai sebagai kaisar dan permaisuri di Roma pada tahun 1014. Suatu kehormatan besar sebab Paus Benediktus VIII sendiri yang memahkotai mereka.
Kaisar Heindrich II adalah salah seorang penguasa Kristen terbaik dalam sejarah. Ia mendorong dilakukannya reformasi dalam Gereja. Ia memajukan perkembangan biara-biara baru dan mendirikan gereja-gereja yang indah. Ia menunjukkan kasihnya kepada Yesus dan Gereja dengan ketulusan dan cinta kasih. Ia adalah seorang pendoa dan amat terpikat pada kehidupan religius. Namun demikian, ia menerima perannya sebagai seorang suami dan pemimpin, dan menunaikan tugas tanggung jawabnya sepenuh hati. Heindrich baru berusia limapuluh dua tahun ketika ia wafat pada tahun 1024. Ia dimakamkan berdampingan dengan isterinya St. Kunigunde dalam Bangunan yang paling indah yang pernah ia dirikan : Kathedral Bamberg.
Ia dimaklumkan sebagai santo oleh Paus Beato Eugenius III pada tahun 1146. Paus St. Pius X memaklumkan Kaisar Heindrich sebagai pelindung Ordo Ketiga Benediktin.
Sumber : Katakombe.Org
0 comments:
Post a Comment