Hari Minggu Biasa XVI
warna liturgi Hijau
Bacaan-bacaan"
Kej. 18:1-10a; Mzm. 15:2-3ab,3cd-4ab,5; Kol. 1:24-28; Luk. 10:38-42.
BcO 2Sam. 15:7-14,24-30; 16:5-13.
Bacaan Injil:
38 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. 39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, 40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." 41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, 42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
Memetik Inspirasi:
Sering kita mendengarkan harapan hp dimatikan selama misa berlangsung. Beberapa Gereja memasang peringatan untuk mematikan hp kala misa berlangsung. Mengapa harus disampaikan pengumuman tersebut? Bukannya itu sudah otomatis dilakukan umat kala misa?
Memang saya percaya bahwa ada aneka kesibukan dalam diri tersebut. Perlu dicatat ialah sesibuk apapun waktu dengan Tuhan adalah waktu istimewa. Sabda Yesus, “Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya” (Luk 10:42). Ketika Tuhan datang mari mendengarkan-Nya dengan tekun. Ia melihat waktu perjumpaan dengan Tuhan adalah waktu istimewa. Ia tidak ingin melewatkannya begitu saja.
Misa hari minggu paling satu setengah jam. Itu artinya hanya 0,89 %dari seluruh waktu yang kita miliki. Sangat pendek. Apakah kita akan menyia-nyiakan kehadiran Tuhan. Mari kita membuka diri untuk menyambut rahmat-Nya dan berani untuk duduk bersama Tuhan dalam Ekaristi. Jangan sia-siakan waktu berjumpa dengan Tuhan.
Refleksi:
Apa yang kaulakukan kala misa?
Doa:
Tuhan kami ingin seperti Maria. Duduk dan mendengarkan sabda-Mu. Mampukanlah kami untuk bergaul secara intim dengan Tuhan. Amin.
Duduk bersama Tuhan
MoGoeng
Wates
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment