Peringatan Wajib St. Benediktus
warna liturgi Putih
Bacaan-bacaan:
Kej. 44:18-21,23b-29; 45:1-5; Mzm. 105:16-17,18-19,20-21; Mat. 10:7-15;
BcO 1Sam. 25:14-24,28-39.
Bacaan Injil:
7 Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. 8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma. 9 Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu. 10 Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. 11 Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat. 12 Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. 13 Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. 14 Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu. 15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu."
Memetik Inspirasi:
Ketika salam yang kita berikan disambut ada rasa yang luar biasa bertumbuh. Sebaliknya ketika salam kita tidak diterima atau ditolak sering ada rasa tenggelam dan mungkin merana. Rasa itu manusiawi. Namun kalau kita ada dalam situasi seperti itu mungkin kita akan terjebak dalam situasi sulit karena sangat mungkin kita mengalami penolakan.
Yesus telah mengingatkan kemungkinan tersebut. Ada kemungkinan orang menolak salam utusannya. Yesus pun menguatkan untuk tidak kuwatir dan merana. Ia mengatakan, “Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu” (Mat 10:13). Salam yang diterima akan tumbuh dan hidup. Salam yang ditolak tak akan hilang dan akan kembali kepada kita.
Dari pembelajaran ini kiranya kita tidak perlu pelit untuk memberi salam. Kita pun tidak perlu merana kala salam kita ditolak. Ketika salam ditolak salam akan kembali kepada kita. Maka rasanya mending kita berbagi salam daripada tidak berbagi salam. Bermurah hati memberi salam tidak akan membuat kita kekurangan.
Refleksi:
Apakah anda bermurah hati dalam memberi salam?
Doa:
Tuhan sebagaimana perintah-Mu, kami ingin selalu berbagi salam. Semoga kami bermurah hati dalam menyampaikan salam. Semoga salam-Mu menguasai hidup manusia. Amin.
Berbagi Salam
MoGoeng
Wates
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment