Kolom "Pastoral Ketuaan" akan menyajikan tulisan tentang bagaimana menata hidup
batin. Tulisan ini ditulis oleh Henri J.M. Nouwen dalam buku Tarian Kehidupan yang diterjemahkan
secara anonim dan tidak dinyatakan dari penerbit dan percetakan apa.
Musuh Keintiman
Pengalamanku sendiri dengan orang-orang yang aku takuti memberikan banyak contoh. Seringkali aku menghindari mereka: aku ke luar rumah, pindah ke suatu sudut di mana aku tak akan dikenali, atau mengungkapkan diriku dengan kalimat-kalimat yang datar dan tak mengikat. Kadangkala aku menciptakan kedekatan semu dengan mereka. Aku berbincang terlalu lama dengan mereka, tertawa terbahak-bahak atas lelucon mereka, atau terlalu cepat menyetujui pendapat mereka. Apakah aku menciptakan jarak yang terlalu jauh atau terlalu dekat, aku selalu merasa kurangnya kemerdekaan batin dan kebencian terhadap kekuasaan yang mereka punyai terhadapku ....
Tetapi baik melalui kejauhan atau kedekatan, ketakutan menghalangi kita untuk membentuk suatu komunitas yang intim di dalam mana kita dapat bertumbuh bersama, setiap orang dengan caranya sendiri. Ketika ketakutan memisahkan atau mempersatukan kita, kita tak lagi dapat mengakukan kesalahan kita kepada satu sama lain, juga keterpecahan kita dan luka-luka kita. Lalu bagaimana kita dapat saling mengampuni dan masuk ke dalam rekonsiliasi? Kejauhan menyebabkan kita mengacuhkan orang lain yang tidak punya arti dalam kehidupan kita, dan kedekatan memberikan alasan bagi kita untuk tidak pernah menyatakan atau mengakui perasaan-perasaan keterlukaan kita.
dari In the House of the Lord
0 comments:
Post a Comment