Kolom "Pastoral Ketuaan" akan menyajikan tulisan tentang bagaimana menata hidup
batin. Tulisan ini ditulis oleh Henri J.M. Nouwen dalam buku Tarian Kehidupan yang diterjemahkan
secara anonim dan tidak dinyatakan dari penerbit dan percetakan apa.
Keberadaan dan Kebernilaian
Hidup tanpa tempat yang sunyi, yaitu hidup tanpa pusat yang tenang, dengan mudah berubah menjadi destruktif. Manakala kita berpagut pada hasil-hasil tindakan kita sebagai satu-satunya cara pengidentifikasian diri maka kita bersikap posesif dan defensif serta cenderung memandang sesama manusia lebih sebagai musuh untuk selalu dijauhi daripada sebagai sahabat dengan siapa kita dapat berbagi karunia kehidupan.
Dalam keheningan kita dapat pelan-pelan melepaskan topeng ilusi kepemilikan kita dan menemukan di pusat keberadaan diri sendiri bahwa kita bukanlah apa yang dapat kita taklukkan, tetapi kita adalah apa yang dikaruniakan kepada kita. Dalam keheningan kita dapat mendengarkan suara-Nya yang berbicara kepada kita sebelum kita mengucapkan sepatah katapun, Yang menyembuhkan kita sebelum kita melakukan sesuatu untuk minta tolong, Yang membebaskan kita jauh sebelum kita dapat membebaskan orang lain, dan Yang mencintai kita jauh sebelum kita dapat memberikan cinta kita kepada siapapun. Dalam keheningan inilah kita menemukan bahwa keberadaan lebih penting daripada memiliki, dan bahwa kita bernilai lebih daripada hasil-hasil yang kita usahakan. Dalam keheningan kita menemukan bahwa hidup kita bukanlah milik yang harus dipertahankan, tetapi karunia yang harus dibagikan. Di sanalah kita mengakui bahwa kata-kata penyembuhan yang kita ucapkan bukan hanya milik kita semata tetapi dikaruniakan kepada kita; bahwa kasih yang dapat kita ungkapkan adalah bagian dari Kasih yang lebih besar; dan bahwa kehidupan baru yang kita timbulkan bukanlah suatu kepemilikan yang harus kita ikat tetapi suatu karunia yang diterima.
Dalam keheningan kita menjadi sadar bahwa kebernilaian kita tidaklah sama dengan kegunaan kita.
dari Out of Solitude
0 comments:
Post a Comment