Kolom "Pastoral Ketuaan" akan menyajikan tulisan tentang bagaimana menata hidup
batin. Tulisan ini ditulis oleh Henri J.M. Nouwen dalam buku Tarian Kehidupan yang diterjemahkan
secara anonim dan tidak dinyatakan dari penerbit dan percetakan apa.
Hidup yang Penuh Perhatian
Mungkin sulit, atau bahkan tidak mungkin, untuk berpindah dari kesepian kepada keheningan tanpa suatu bentuk ketidak-terikatan akan dunia yang membelokkan, dan karenanya bisa dipahami bahwa mereka yang dengan serius telah mencoba untuk membangun kehidupan spiritual mereka tertarik kepada tempat-tempat dan situasi-situasi di mana mereka dapat berada sendirian, kadangkala untuk waktu yang terbatas, terkadang pula sedikit banyak lebih permanen. Tetapi keheningan yang sebenarnya adalah keheningan hati; suatu kualitas atau sikap batin yang tidak tergantung dari isolasi fisik. ... Seorang laki-laki atau perempuan yang telah mencapai hati ini sudah tidak lagi dicerai-beraikan oleh rangsangan dunia di sekitarnya yang paling bermacam-macam pun, tetapi mampu menerima dan memahami dunia ini dari pusat batin yang hening.
Dengan hidup penuh perhatian kita dapat belajar membedakan antara keberadaan di dalam kesepian dan keberadaan di dalam keheningan. Manakala anda berada sendirian di kantor, rumah atau ruang tunggu yang kosong, anda dapat menderita kesepian yang menggelisahkan tetapi juga mengalami keheningan yang tenang dan menyenangkan. Ketika anda mengajar di ruang sekolah, mendengarkan kuliah, menonton film, atau berbincang saat "happy hour" (waktu di mana restoran/bar memberikan potongan harga - penerjemah), anda bisa memperoleh perasaan tidak bahagia karena kesepian, tetapi juga merasakan kenikmatan berbicara, mendengarkan dan memandang dari dalam pusat keheningannya yang tenang. Bukanlah sesuatu yang sulit untuk membedakan antara kegelisahan dan ketenangan, antara keadaan dipaksa dan yang merdeka, antara kesepian dan kesendirian di lingkungan sekitar kita. Manakala kita hidup dengan keheningan hati, kita dapat mendengarkan dengan perhatian akan kata-kata dan dunia orang lain, tetapi bila kita dikendalikan oleh kesepian maka kita cenderung hanya memilih tanggapan dan peristiwa yang memberikan kepuasan seketika terhadap kebutuhan yang kita dambakan.
Tetapi lalu apa yang dapat kita perbuat dengan kesendirian kita yang esensial yang begitu sering menerobos ke dalam kesadaran kita sebagai pengalaman merasakan kesepian yang mencekam? Apa artinya bahwa tiada persahabatan atau cinta kasih, tiada pernikahan atau komunitas, dapat menghilangkan kesepian itu? Kadangkala ilusi-ilusi lebih merupakan kenyataan daripada realitas, dan mengapa tidak menuruti keinginan kita untuk menangis dalam kesepian serta mencari seseorang yang dapat kita peluk dan di dalam pelukannya tubuh kita yang tegang dapat menemukan saat istirahat yang dalam serta menikmati pengalaman dipahami dan diterima sementara? Inilah pertanyaan-pertanyaan yang sulit karena keluar dari hati yang terluka, namun semuanya itu harus didengarkan bahkan jika menuju ke jalan yang sulit. Jalan yang sulit ini adalah jalan pertobatan, perpindahan dari kesepian menjadi keheningan. Daripada melarikan diri dari kesepian kita serta mencoba melupakan atau mengingkarinya, kita harus melindunginya dan mengubahnya menjadi keheningan yang berbuah. Untuk menjalani kehidupan spiritual pertama-tama kita harus menemukan keberanian untuk masuk ke dalam gurun kesepian kita serta mengubahnya dengan upaya yang lembut dan ulet menuju ke taman keheningan. Ini tidak saja membutuhkan keberanian tetapi juga iman yang kuat. Meskipun sulit mempercayai bahwa gurun kering yang tak berpenghuni dapat menghasilkan bermacam-macam bunga yang tak terhitung jumlahnya, sama juga sulitnya untuk membayangkan bahwa kesepian kita menyembunyikan suatu keindahan yang belum dikenali. Akan tetapi perpindahan dari kesepian menuju keheningan adalah awal dari suatu kehidupan spiritual karena itu merupakan pergerakan dari perasaan gelisah menuju roh yang menenangkan, dari dambaan-dambaan yang menjangkau ke luar menuju pencarian yang menjangkau ke dalam, dari keperbagutan yang menakutkan menuju permainan tanpa rasa takut.
dari Reaching Out
0 comments:
Post a Comment