Sabtu, 16 November 2013
Lukas 18:1-8
18:1 Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.
18:2 Kata-Nya: "Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun.
18:3 Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku.
18:4 Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun,
18:5 namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku."
18:6 Kata Tuhan: "Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu!
18:7 Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?
18:8 Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, setiap agama memiliki ajaran dan aturan untuk umatnya sebagai jalan untuk memperoleh penyelamatan. Berdoa menjadi tindakan keagamaan yang dipercaya menjadi cara umum untuk memperoleh hidup selamat.
- Tampaknya, dalam hal doa berdoa setiap agama memiliki tradisi dan aturan yang dapat menjadi pegangan umat untuk menjadi benar dalam beragama. Dalam tradisi dan tata aturan orang beragama mendapatkan petunjuk saat-saat kapan saja harus berdoa.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa doa sebagai hubungan orang dengan yang ilahi adalah seperti nafas yang harus selalu berlangsung dan terjaga dalam hidup orang. Dalam yang ilahi, sekalipun orang memiliki kebutuhan sesuai perkembangan situasinya, orang juga tetap dapat setia pada amanat yang muncul dalam relung hatinya.
0 comments:
Post a Comment