Setiap kali menyinggung rokok berkaitan dengan Rama Tri, para rama Domus memang biasa tertawa geli. Sebenarnya dokter sudah melarang Rama Tri merokok. Namun beliau setiap hari masih menghabiskan lebih dari sebungkus rokok kretek Dji Sam Soe setiap hari. Beliau perokok berat dan tak dapat lepas dari kebiasaan ini disamping minum kopi yang sebenarnya juga jadi larangan untuk kesehatannya. Ketika dokter Suharnadi di Panti Rapih bertanya kepada Rama Bambang "Rama Tri pripun?" (Bagaimana Rama Tri), Rama Bambang menjawab "Pokoke menjaga kebiasaan ngrokok kalih ngopi. Kanca-kanca kepeksa membiarkan merga pun mboten isa nandangi kegiatan-kegiatan. Mula kula sakanca nggih mentolerir, tinimbang stres" (Yang pokok menjaga kebiasaan merokok dan minum kopi. Kami serumah membiarkannya karena beliau sudah tak dapat mengerjakan banyak aktivitas. Lebih baik ditolerir daripada membuatnya stres). Dokter dan para perawat juga tertawa. Rama Tri dulu adalah seorang pelukis dan pemahat. Tetapi kini tangannya sudah lemah akibat stroke dua kali. Karena menderita penyakit gula yang cukup berat, kini penglihatannya juga makin lemah. Ketika baru pulang dari opname di RS Panti Rapih pada Sabtu 7 Desember 2013, Rama Tri membuat orang serumah yang melihat hanya geleng-geleng kepala. Mengapa? Karena, begitu masuk Domus Pacis begituitu pula bibirnya menghisap rokok Dji Sam Soe.
Tuesday, December 10, 2013
AJA LALI UDUTE
Setiap kali menyinggung rokok berkaitan dengan Rama Tri, para rama Domus memang biasa tertawa geli. Sebenarnya dokter sudah melarang Rama Tri merokok. Namun beliau setiap hari masih menghabiskan lebih dari sebungkus rokok kretek Dji Sam Soe setiap hari. Beliau perokok berat dan tak dapat lepas dari kebiasaan ini disamping minum kopi yang sebenarnya juga jadi larangan untuk kesehatannya. Ketika dokter Suharnadi di Panti Rapih bertanya kepada Rama Bambang "Rama Tri pripun?" (Bagaimana Rama Tri), Rama Bambang menjawab "Pokoke menjaga kebiasaan ngrokok kalih ngopi. Kanca-kanca kepeksa membiarkan merga pun mboten isa nandangi kegiatan-kegiatan. Mula kula sakanca nggih mentolerir, tinimbang stres" (Yang pokok menjaga kebiasaan merokok dan minum kopi. Kami serumah membiarkannya karena beliau sudah tak dapat mengerjakan banyak aktivitas. Lebih baik ditolerir daripada membuatnya stres). Dokter dan para perawat juga tertawa. Rama Tri dulu adalah seorang pelukis dan pemahat. Tetapi kini tangannya sudah lemah akibat stroke dua kali. Karena menderita penyakit gula yang cukup berat, kini penglihatannya juga makin lemah. Ketika baru pulang dari opname di RS Panti Rapih pada Sabtu 7 Desember 2013, Rama Tri membuat orang serumah yang melihat hanya geleng-geleng kepala. Mengapa? Karena, begitu masuk Domus Pacis begituitu pula bibirnya menghisap rokok Dji Sam Soe.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment