Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, December 27, 2013

INFO TENTANG TAMU


Kemarin, Kamis 26 Desember 2013 sekitar jam 04.15 sore, Rama Bambang bersiap-siap berangkat untuk pelayanan misa. Ada Lingkungan yang merayakan pelindungnya, Santo Stefanus, sekaligus perayaan Natal. Yahya, anak Mbak Tari dan Mas Heru, masuk dan berkata "Mau pesta karo tamu" (Tadi aku berpesta dengan tamu). Rama Bambang tahu bahwa itu adalah peristiwa tamu dari Wates yang memiliki program mengunjungi Domus Pacis. Mereka menghubungi Rama Jaka. Rama Jaka juga sudah menyiapkan bersama para karyawan. Menurut informasi mereka berjumlah sekitar 20 orang dan akan datang hingga makan siang bersama para rama Domus. "Sing teka bapak-bapak karo ibu-ibu. Ana sustere siji" (Yang datang bapak-bapak dan ibu-ibu. Ada satu suster) kata si kecil Yahya yang belum genap 7 tahun.

Ketika Rama Bambang menuju motor roda tiganya, dia bertanya kepada Mbak Tari: "Wau Rama Yadi tumut manggihi tamu mboten?" (Tadi Rama Yadi ikut menerima tamu tidak?). "Mboten, rama. Namung Rama Jaka kaliyan Rama Harto" (Tidak, rama. Hanya Rama Jaka dan Rama Harto) jawab Mbak Tari. Rama Bambang berpikir Rama Yadi pasti kecapekan pagi sampai siap melayani misa di Kemiren, wilayah Paroki Salam, Magelang. Rama Tri Wahyono juga tidak ikut menerima tamu karena hari itu sedang pulang mengunjungi keluarganya. Rama Bambang sudah tertidur siang ketika para tamu datang. Sesudah makan siang bersama Rama Yadi dan Rama Harto, Rama Bambang langsung istirahat. "Wau kula ajeng nggingah rama, nanging Mas Kus mboten marengaken. Criyose nek kontene nutup, pun sare. Kula nginjen kamare Rama Yadi liwat kaca cendhela, kula mboten ningali Rama Yadi" (Tadi saya akan membangunkan rama, tetapi Mas Kus melarang. Katanya kalau pintu tertutup, itu berarti rama tidur. Saya mengintip kamar Rama Yadi lewat kaca jendela, tetapi saya tidak melihat beliau). Ternyata kedatangan para tamu jadi terlambat karena jalan Yogya yang kini amat padat.

0 comments:

Post a Comment