Friday, December 20, 2013
TAK MUDAH HADAPI ORANG
"Rama, pripun nek dinten niki ditegasi le nata kamar cedhake Rama Harjaya" (Rama, bagaimana kalau hari ini kita tegasi untuk menata kamar dekat kamar Rama Harjaya) kata Rama Bambang kepada Rama Agoeng ketika sedang makan pagi, Kamis 19 Desember 2013, bersama Rama Yadi, Rama Harto, dan Rama Tri Wahyono. Rama Bambang masih meneruskan "Tigang mingguan kepengker kula pun nyriosi sing ngurus, ning enggo sepriki dereng dinapak-napakke. Kamangka piyambake pun nyagahi" (Tiga mingguan yang lalu saya sudah memberi tahu pada yang mengurus, tetapi hingga sekarang belum diapa-apakan. Padahal dia sudah menyanggupi). Rama Agoeng menanggapi "Yen ngaten mangke nyuwun tulung Mas Heru, lan sadaya diajak bareng-bareng ngresiki. Gudhange sisan ditata isine. Barang-barang sing pun mboten onten gunane dibuang mawon" (Kalau begitu nanti kita minta tolong Mas Heru, dan yang lain diajak bersama-sama membersihkan. Gudang pun sekalian ditata. Barang-barang yang sudah usang tak berguna dibuang saja). Mas Heru adalah petugas Domus Pacis yang mengurus kebun, tumbuhan, dan segala hewan Domus.
Benarlah, hari itu kamar dekat Rama Harjaya dibersihkan. Hari itu barang-barang, yang tidak berguna untuk isi kamar, dikeluarkan. Kamar ini bertahun-tahun menjadi ruang cuci dan tempat menyimpan banyak barang sehingga menjadi seperti gudang. Ada karyawan yang tampaknya menikmati dengan biasa mandi di kamar mandi kamar itu. Padahal untuk karyawan sudah disediakan ruang khusus termasuk kamar mandinya. Sebenarnya upaya menambah jumlah kamar tidur di Domus Pacis sudah dibicarakan berkali-kali pada tahun 2012. Dari sini muncul gagasan membangun kamar cuci khusus sehingga kamar tidur yang dipakai menjadi kamar cuci dapat dikembalikan fungsinya. Hal ini berkaitan dengan makin banyaknya rama yang tinggal di Domus Pacis sehingga bila ada tamu dapat disediakan tambahan kamar. Pada tahun 2012 hingga kini Domus hanya memiliki satu kamar untuk tamu. Komunitas Rama Domus akhirnya dapat menyelesaikan pembangunan kamar cuci pada akhir Juli 2013. Tetapi memindah pekerjaan dan kegiatan yang biasa di kamar dekat Rama Harjaya bukanlah hal mudah. Hingga 3 bulan pekerjaan mencuci dan menyretika pakaian baru bisa dilakukan di kamar cuci. Tetapi membersihkan kamar dan menjadikan kamar tamu ternyata juga tidak gampang terlaksana. Ketika hari Kamis 19 Desember Rama Agoeng meminta para karyawan membersihkan dan mengeluarkan barang-barang dari kamar itu, ada satu karyawan yang mengomel dan tampak tidak berkenan. Barangkali dia sudah biasa memenfaatkan kamar itu termasuk kamar mandinya untuk kepentingan pribadi seperti mencuci, mengeringkan, dan menyretika pakaiannya. Tetapi pembersihan kamar dan penataan isi gudang tetap dijalankan oleh Mas Heru. "Kula sakniki saget memahami betapa sulitnya pemerintah menata orang-orang yang biasa memakai tempat-tempat kangge sadean, kamangka niku papan kangge kepentingan umum. Ing Jakarta, sanadyan pun digawekke ganti, tetep kathah protes dha ora trima. Awake dhewe mung ngadhepi wong siji ternyata ya ra gampang" (Sekarang saya memahami betapa sulitnya pemerintah menata orang-orang yang sudah biasa berjualan menggunakan tempat untuk kepentingan umum. Di Jakarta, walau sudah dibuatkan pengganti, tetap ada protes dan tidak terima. Kita hanya menghadapi orang satu ternyata juga tidak mudah) kata Rama Bambang yang ditanggapi tawa Rama Agoeng.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment