Kolom "Pastoral Ketuaan" akan menyajikan tulisan tentang bagaimana menata hidup
batin. Tulisan ini ditulis oleh Henri J.M. Nouwen dalam buku Tarian Kehidupan yang diterjemahkan
secara anonim dan tidak dinyatakan dari penerbit dan percetakan apa.
Berkecil Hati
Doa yang membuat anda hilang harapan hampir-hampir tidak dapat disebut sebagai doa. Anda akan kecil hati kalau anda menganggap bahwa anda harus mampu melakukan segalanya sendirian, bahwa pemberian apapun kepada anda dari orang lain adalah bukti akan inferioritas anda dan anda hanya menjadi orang yang lengkap jikalau anda tidak lagi membutuhkan apapun dari orang lain.
Namun dengan pola pikir seperti ini anda menjadi jemu dan lelah atas upaya-upaya anda untuk membuktikan bahwa anda dapat melakukan semuanya sendirian, dan setiap kegagalan menjadi alasan rasa malu. Anda kehilangan kegairahan dan pahit. Anda berkonklusi bahwa orang lain menjadi musuh dan pesaing yang telah mengalahkan anda. Lalu anda menghukum diri ke dalam kesepian karena anda menganggap setiap tangan yang menjangkau anda adalah ancaman atas harga diri anda.
Ketika Allah bertanya kepada Adam, "Di manakah engkau?" Adam menjawab, "Aku bersembunyi" (Kejadian 3:9-10). Ia mengakui kondisinya yang sebenarnya. Pengakuan ini membuka dirinya kepada Allah. Ketika kita berdoa, kita keluar dari persembunyian kita dan tidak hanya melihat ketelanjangan kita sendiri tetapi juga melihat bahwa tidak ada musuh yang menyebabkan kita berlindung, hanya sebagai Teman yang tidak punya keinginan lain daripada memberi kita jubah yang baru. Tentulah berdoa memerlukan beberapa persyaratan. Doa membutuhkan pengakuan rendah hati atas kondisi kita sebagai manusia yang patah. Meski begitu, doa tidak membawa kita kepada rasa malu diri, rasa bersalah, atau keputus-asaan, sebaliknya membawa kita kepada penemuan yang penuh sukacita bahwa kita hanya seorang manusia dan bahwa Allah benar-benar adalah Allah.
dari With Open Hands
0 comments:
Post a Comment