Senin, 2 Desember 2013
Matius 8:5-11
8:5 Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya:
8:6 "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita."
8:7 Yesus berkata kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya."
8:8 Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
8:9 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."
8:10 Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel.
8:11 Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, di era global apa pun dapat memiliki harga dan menarik minat karena kepintaran orang mengemasnya. Olah gaya hidup menjadi arus umum juga dalam kehidupan seseorang sehingga yang sederhana dan bahkan fisik tak menarik pun dapat digarap untuk memiliki penampilan indah dan memikat.
- Tampaknya, dengan tekanan mementingkan penampilkan orang dapat menyembunyikan berbagai kelemahan untuk tampak sebagai orang kuat. Yang tak berkedudukan dapat seperti orang punya kekuasaan, yang melarat dapat seperti orang kaya dengan fasilitas bak selebritis, yang buruk perilaku dapat seperti ulama dengan kerasnya mengatur hidup beragama.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata keluhuran dan kehebatan sejati ditentukan oleh sikap orang menyadari realita diri dan oleh kemampuan orang menghormat dan menghargai kelebihan orang lain bahkan orang yang berkedudukan rendah. Dalam yang ilahi siapa pun orangnya dan golongan apa pun asalnya dapat bersama-sama berjumpa bersama menikmati rasa persaudaraan.
0 comments:
Post a Comment