Kolom "Pastoral Ketuaan" akan menyajikan tulisan tentang bagaimana menata hidup
batin. Tulisan ini ditulis oleh Henri J.M. Nouwen dalam buku Tarian Kehidupan yang diterjemahkan
secara anonim dan tidak dinyatakan dari penerbit dan percetakan apa.
Penerimaan
Penerimaan adalah sesuatu yang lain. Ketika kita menerima suatu karunia, kita mengundang orang lain ke dalam dunia kita dan kita siap memberikan tempat di dalam hidup kita bagi mereka. Jikalau kita memberikan hadiah-hadiah kepada sahabat-sahabat kita, kita mengharap bahwa mereka akan menaruhnya di suatu tempat di rumah mereka. Pada akhirnya, hadiah hanya menjadi hadiah jika diterima. Ketika hadiah itu diterima, hadiah itu mengambil tempat di dalam hidup si penerima. Maka dapat dipahami bahwa banyak orang ingin membalas hadiah itu secepat mungkin, karenanya membangun kembali keseimbangan dan melepaskan diri dari relasi ketergantungan apapun. Kita sering melihat ada lebih banyak perdagangan daripada penerimaan. Banyak di antara kita bahkan merasa malu jika diberi hadiah karena kita tak tahu bagaimana membalasnya. "Itu membuatku punya kewajiban," kita sering berucap.
Mungkin tantangan dari Injil terletak tepat pada undangan untuk menerima karunia untuk mana kita tidak bisa membalasnya. Karena karunia-Nya adalah napas kehidupan Allah, Roh yang dicurahkan kepada kita melalui Yesus Kristus. Napas kehidupan ini memerdekakan kita dari ketakutan dan memberi kita ruang yang baru untuk hidup.
Manakala kita hidup dari napas Allah, kita dapat mengenali dengan sukacita bahwa napas yang sama yang membuat kita terus hidup adalah juga sumber kehidupan bagi saudara-saudara kita laki-laki dan perempuan. Realisasi ini membuat ketakutan kita akan orang lain menghilang, senjata-senjata kita jatuh, dan menciptakan senyum di bibir kita. Kala kita mengakui ada napas Allah pada orang lain, kita dapat mempersilahkan mereka masuk dalam kehidupan kita dan menerima karunia-karunia yang ditawarkan mereka kepada kita.
dari With Open Hands
0 comments:
Post a Comment