Monday, December 30, 2013
KALI PRAGA ISIH MILI
Kemarin, Senin 30 Desember 2013, jam 16.30, dengan mobil KWI Komisi Kepemudaan, Rama Dwi Harsanto menyopiri Rama Bambang dan Rama Agoeng. Rama Santo, imam Keuskupan Agung Semarang yang bertugas di KWI, sedang berlibur Natal dan menginap di Domus Pacis. Pada hari itu beliau bersama dengan keempat saudara-saudarinya termasuk ipar dan kemenakannya mengadakan Misa Syukur untuk ayahnya, Bapak Emanuel Suharjendra. Sebenarnya semua rama Domus diundang menghadiri. Tetapi yang berangkat adalah Rama Agoeng dan Rama Bambang. Misa berbahasa Jawa dengan lagu-lagu Jawa dan iringan cokekan (sebagian perangkat gamelan atau alat musik tradisional Jawa) sungguh amat semarak. Ini sungguh mendukung kegembiraan keluarga karena Pak Harjendra, yang sudah mengalami kritis dan opname di RS Panti Rapih dengan kadar gula 1052, kini segar kembali. Apalagi pada 28 Desember 2013 beliau berulang tahun ke 74.
Pak Harjendra di kalangan budayawan Jawa dikenal sebagai penulis dan pembicara khasanah budaya Jawa. RRI Yogyakarta dan salah satu radio di Bantul hingga kini masih memanfaatkan jasanya. Di Paroki Pugeran sudah bukan orang asing dengan pelayanan imannya. Bagi umat Katolik era tahun 1960an nama Bapak Suharjendra sungguh berkibar. Pada waktu itu Majalah Praba yang berbahasa Jawa amat populer di kalangan umat. Di sinilah Pak Harjendra tampil monumental sebagai penulis. Mulai dengan edisi Minggu I Juni 1968 hingga April II 1969 tulisan cerita bersambung beliau menjadi bacaan mengasyikkan dan ditunggu kelanjutannya. Rama Bambang termasuk yang terpikat dan kebetulan dia, yang masih duduk di bangku SMA, termasuk agen majalah ini. Inilah novel bahasa Jawa yang dalam peristiwa syukur kemarin telah dibukukan oleh anak-anak Pak Harjendra. Judul novel bahasa Jawa ini adalah Kali Praga Isih Mili. Sesudah misa 30 buku menjadi door price bagi umat yang beruntung. Rama-rama Domus juga mendapatkannya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment