diambil dari http://jabar.tribunnews.com Rabu, 2 Desember 2015 13:53
TRIBUNJABAR.CO.ID - Terapi air putih diklaim dapat membantu penyembuhan berbagai penyakit tanpa efek samping yang membahayakan.
Salah satu bentuk terapinya adalah meminum air putih ketika bangun tidur yang bertujuan membersihkan usus.
Dikutip alodokter.com umumnya, orang yang menjalani terapi meminum 1-1,5 liter air pada sekali waktu. Ketika pertama kali melakukan terapi, orang biasanya akan buang air ke toilet berkali-kali hingga tubuh beradaptasi pada peningkatan jumlah cairan.
Mengonsumsi air putih dalam jumlah banyak juga ditengarai sebagai cara detoksifikasi atau proses pengeluaran racun dari dalam tubuh.
Namun, manfaat detoksifikasi sendiri belum terbukti secara pasti. Orang yang menjalani detoks akan banyak mengonsumsi air dan membatasi asupan makanan secara ketat.
Hal ini bisa mengakibatkan tubuh kekurangan nutrisi penting tertentu. Sementara itu, meminum air putih dalam jumlah banyak sekaligus seperti dalam terapi air putih ternyata justru mengundang intoksikasi.
Hati-hati Kelebihan Cairan
Intoksikasi air merupakan kondisi kadar garam atau sodium dalam darah turun secara drastis hingga level yang terlalu rendah akibat meminum terlalu banyak air dalam waktu singkat.
Gejala setelah minum biasanya Anda merasa tidak nyaman, panas, dan pusing. Gejala awal lain juga bisa menyertai, antara lain mual, muntah, dan diare.
Ginjal normal pada orang dewasa muda yang sehat dapat mengeluarkan setengah liter air dalam satu jam. Jadi bila Anda meminum lebih dari kemampuan kerja ginjal mengolah cairan, Anda akan buang air kecil berkali-kali.
Tidak hanya itu, menurunnya kadar sodium dalam darah juga dapat memicu ketidakseimbangan cairan di dalam sel-sel tubuh.
Akibatnya sel bisa membengkak, bahkan yang lebih buruk, sel-sel di dalam otak juga bisa membengkak sehingga membutuhkan penanganan medis secepatnya.
Kapan Butuh Lebih Banyak Minum Air Putih?
Ketika dalam kondisi normal, total konsumsi cairan yang direkomendasikan untuk perempuan adalah sekitar 2,2 liter dan 3 liter untuk laki-laki.
Namun, sebenarnya jumlah itu bisa bervariasi pada tiap individu, tergantung kepada kondisi kesehatan, aktivitas, dan apakah seseorang berada di daerah yang panas atau sejuk.
Di samping itu, berikut adalah beberapa kondisi ketika tubuh membutuhkan lebih banyak asupan cairan.
Hamil atau menyusui. Ibu hamil dianjurkan untuk meminum air putih sebanyak sepuluh cangkir atau 2,3 liter per hari. Sementara itu, ibu menyusui membutuhkan lebih banyak air, yaitu sekitar 3,1 liter atau 13 cangkir per hari.
Berolahraga. Anda perlu meminum lebih banyak air untuk mengganti cairan tubuh yang hilang selama olahraga. Tambahkan konsumsi air putih sebanyak 1,5-2,5 cangkir ketika Anda berolahraga. Namun, bila Anda berolahraga dengan lebih intensif, yaitu lebih dari satu jam, Anda perlu mengonsumsi cairan yang mengandung sodium untuk mengganti sodium yang keluar dari tubuh bersama keringat.
Berada di lingkungan yang bersuhu panas. Minumlah lebih banyak air ketika berada di lingkungan yang panas dan membuat Anda banyak berkeringat.
Menderita penyakit atau kondisi kesehatan tertentu. Ketika sedang muntah-muntah, diare, demam, maupun sedang mengalami infeksi kandung kemih atau batu di saluran kencing, minumlah lebih banyak air karena tubuh membutuhkan lebih banyak cairan. Namun, batasi asupan minum Anda jika sedang menderita gangguan hati, beberapa jenis masalah ginjal, dan gagal jantung.
Terapi yang menganjurkan meminum banyak air sekaligus justru patut dipertanyakan karena cara meminum air sekaligus banyak dapat mengundang risiko yang tidak baik bagi tubuh.
Minumlah air putih dengan jumlah yang cukup dan dengan rentang waktu yang cukup agar tidak mengalami intoksikasi air. Mudahnya, ketika merasa haus, minumlah air putih, jangan mengabaikan rasa haus karena itu adalah sinyal alami bahwa tubuh butuh cairan, sehingga Anda tidak perlu terapi air putih. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Jangan Sok Tahu Jika Belum Paham Terapi Air Putih, Ini Penjelasannya!, http://jabar.tribunnews.com/2015/12/02/jangan-sok-tahu-jika-belum-paham-terapi-air-putih-ini-penjelasannya.
Penulis: Fauzie Pradita Abbas
Editor: Kisdiantoro
Penulis: Fauzie Pradita Abbas
Editor: Kisdiantoro
0 comments:
Post a Comment