Senin, 25 Juni 2018
Pekan Biasa XII
HUT ke-78 Keuskupan Agung Semarang
Mat 7:1-5
Kita semua dipanggil untuk kekudusan. Hidup hanyalah kesempatan singkat untuk bertumbuh dalam kekudusan sebelum kita melangkah ke dalam kekekalan. Tuhan tidak ingin kita menjadi biasa-biasa saja. Dia ingin kita berjuang melawan kelemahan kita. Cara terbaik untuk mengatasi kebiasaan buruk adalah membentuk kebiasaan yang baik dengan cara tidak gampang menghakimi.
Menghakimi orang lain kadang-kadang menjadi hobi favorit orang tertentu atau bahkan banyak orang. Sangat mudah untuk melihat kesalahan dan cacat orang lain. Itulah yang bisa membuat seseorang merasa lebih superior. Padahal, memusatkan perhatian pada kesalahan orang lain seringkali hanya cara mengalihkan perhatian kita dari kegagalan kita.
Alih-alih mudah menyalahkan dan menghakimi orang, melakukan "koreksi persaudaraan" merupakan cara Tuhan membentuk hidup kita. Itulah karya spiritual belas kasihan. Sayangnya, demi menjadi "keren", "sok atasan" dan "sikap bos" bukankah kita sering mudah menghakimi dan menyalahkan orang lain?
Tuhan, ajarilah aku tak mudah menghakimi orang lain daripada salah dan hanya menyebarkan fitnah! Tapi berilah aku sikap peduli pada kebutuhan sesama kini dan selamanya. Amin.
JoharT.Wurlirang, 25/6/2018
»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Aloys budi purnomo Pr
Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan;
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang;
Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang.
Aloys budi purnomo Pr
Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan;
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang;
Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang.
0 comments:
Post a Comment