Matius 7:1-5
7:2
Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan
ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
7:3
Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam
matamu tidak engkau ketahui?
7:4
Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan
selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.
7:5 Hai orang munafik, keluarkanlah
dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk
mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, setiap orang memiliki sudut padang dalam menghadapi kehidupan. Sudut pandang ini terjadi dari proses perpaduan antara warisan kultural, kebiasaan keluarga, studi, pergaulan, dan pengalaman pribadi.
- Tampaknya, sudut pandang seseorang akan terasa dan tersadari kalau masuk dalam interaksi hidup bersama. Orang dapat mengalami perbedaan persepsi satu terhadap yang lain.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun sudut pandangnya amat berargumentatif dengan alasan ilmiah, bila punya sikap hanya mau benar dan menangnya sendiri, sudut pandang hanya menjadi kaca pembesar untuk membesar-besarkan kekurangan kecil orang lain tanpa menyadari kekurangan sendiri yang berlipat ganda. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan melihat kekurangan orang lain sebagai jalan melihat kekurangan diri.
Ah, agar dimaui banyak orang seseorang harus menutup
berbagai kelemahan yang ada pada dirinya.
0 comments:
Post a Comment