Peringatan Wajib St. Lusia
warna liturgi Merah
Bacaan-bacaan:
Yes. 41:13-20; Mzm. 145:9,10-11,12-13ab; Mat. 11:11-15. BcO Rut. 2:1-13.
Nas Injil:
11 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya. 12 Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya. 13 Sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat hingga tampilnya Yohanes 14 dan jika kamu mau menerimanya ialah Elia yang akan datang itu. 15 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!
Percikan Nas:
Hari ini kita memperingati St. Lucia. Dia seorang perawan dan martir. Ketika orang-orang membenci pengikut Kristus, Lucia tetap berpegang pada Kristus. Hidupnya sungguh menjadi cahaya (sesuai arti nama Lucia) bagi orang-orang di sekitarnya yang mengalami kegelapan. Karena imannya ia pun mati dibunuh sebagai martir.
Iman Lucia berkobar dan memancarkan terang bagi orang-orang di sekitarnya. Kehadirannya menguatkan keyakinan banyak orang dan membesarkan keyakinan orang pada Kristus. Nyawa telah dia serahkan bagi Kristus.
Yesus pasti memuji keteguhan iman Lucia sebagaimana Ia memuji Yohanes Pembaptis (baca Injil hari ini). Keteguhan iman membuat nama seseorang bertahan harum walau ia harus mati. Kiranya hal ini bisa menjadi inspirasi bagi kita agar kita pun tetap kuat dalam mengikuti Kristus dan tidak gampang nglokro dan mutung.
Doa:
Tuhan terima kasih atas teladan iman St. Lucia. Semoga hidup kami pun bisa menjadi cahaya bagi orang-orang di sekitar kami. Kuatkanlah iman kami. Amin.
Bersandar pada Tuhan
Adven: saat untuk menjadi cahaya iman.
(goeng).
0 comments:
Post a Comment