Hari Biasa Khusus Adven
warna liturgi Ungu
Bacaan-bacaan:
Yes. 7:10-14; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; Luk. 1:26-38. BcO Yes. 41:21-29.
Nas Injil:
26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, 27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. 28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." 29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. 30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. 31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. 32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, 33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." 34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" 35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. 36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. 37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." 38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Percikan Nas:
Berita tentang kelahiran Tuhan Yesus makin jelas. Maria yang terpilih telah mendapatkan kabar tersebut dari malaikat Gabriel. Dia akan mengandung dari Roh Kudus seorang anak laki-laki yang harus dinamai Yesus.
Berita tersebut membuat Maria terkejut. Mungkin kalau dalam bahasa sekarang galau. Ia belum bersuami. Malaikat pun meyakinkan bahwa Roh Kudus akan menaungi karena tidak ada yang mustahil bagi Allah. Jaminan ini membuat Maria yakin dan bersedia menerima kehendak Allah.
Mungkin pada saat-saat tertentu kita mengalami tugas yang berat. Sering merasa sulit untuk menjalaninya. Jaminan Tuhan yang selalu menaungi dan membuat segalanya mungkin bisa menjadi kekuatan kita untuk melangkah. Bersama Tuhan segalanya mungkin. Jalan memang berat tapi kita mesti percaya Tuhan selalu mendampingi.
Doa:
Tuhan bagi-Mu segala sesuatu mungkin. Tidak ada yang mustahil. Kami percaya Engkau pun memungkinkan kami melakukan apa yang mesti kulakukan. Terima kasih atas pendampingan-Mu. Amin.
Tak ada yang mustahil
“Terima kasih atas segala perhatian, dukungan dan doa untuk ibu saya yang telah berangkat menghadap Bapa tgl 16 Des 18. Doa saya untuk anda semua.”
(goeng).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment