Tomas Becket,
Hari Kelima Dalam Oktaf Natal
warna liturgi Putih
Bacaan-bacaan:
1Yoh. 2:3-11; Mzm. 96:1-2a,2b-3,5b-6; Luk. 2:22-35. BcO Kid. 1:1-8 atau Kol. 1:1-14
Nas Injil:
22 Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, 23 seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah", 24 dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. 25 Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, 26 dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. 27 Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, 28 ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya: 29 "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, 30 sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, 31 yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, 32 yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel." 33 Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia. 34 Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan 35 dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang."
Percikan Nas:
Bunda Maria dan Bapa Yusuf membawa bayi Yesus masuk ke Bait Allah. Bagi mereka sang bayi mesti mengalami dan menjalani tradisi hidup keberagaman yang dihayati. Ia mungkin tidak peduli anaknya mau nangis atau tidak. Sejak kecil Yesus mereka biasakan terlibat dalam tata peribadatan yang ada. Yesus mesti masuk dalam dunia yang mesti didatangi.
Kehadiran anak memang membahagiakan. Pada umumnya orang pun gembira melihat anak kecil apalagi bayi. Siapapun akan berusaha menarik perhatian sang bayi. Simeon pun demikian. Kehadiran bayi Yesus ke Bait Allah menggembirakan hatinya. Apalagi ia mampu melihat bahwa Yesus adalah pribadi yang dijanjikan Allah.
Kiranya kita pun layak bergembira atas kehadiran anak-anak dalam peribadatan kita. Mereka layak mengenal tata cara beriman yang ada. Pengenalan secara dini ini akan membentuk diri mereka. Semakin kita mampu menemani mereka untuk dekat dengan Tuhan semakin akrab mereka dengan Tuhan. Jangan jauhkan anak-anak dengan Tuhan dengan berbagai hal yang seakan menenangkan secara semu.
Doa:
Tuhan biarkanlah anak-anak datang pada-Mu. Engkau sangat mencintai mereka. Semoga kami pun bisa mendekatkan anak-anak kami dengan-Mu. Amin.
Anak dan Tuhan
(goeng).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment