HARI MINGGU
ADVEN III
warna liturgi Ungu
Bacaan-bacaan:
Zef. 3:14-18a; MT Yes. 12:2-3,4bcd,5-6; Flp. 4:4-7; Luk. 3:10-18. BcO Rut. 4:1-22.
Nas Injil:
10 Orang banyak bertanya kepadanya: "Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat?" 11 Jawabnya: "Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian." 12 Ada datang juga pemungut-pemungut cukai untuk dibaptis dan mereka bertanya kepadanya: "Guru, apakah yang harus kami perbuat?" 13 Jawabnya: "Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu." 14 Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: "Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes kepada mereka: "Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu." 15 Tetapi karena orang banyak sedang menanti dan berharap, dan semuanya bertanya dalam hatinya tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias, 16 Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: "Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. 17 Alat penampi sudah di tangan-Nya untuk membersihkan tempat pengirikan-Nya dan untuk mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung-Nya, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan." 18 Dengan banyak nasihat lain Yohanes memberitakan Injil kepada orang banyak.
Percikan Nas:
Dalam beberapa berita kita membaca atau melihat orang ditangkap karena mengutil, atau memeras, atau korupsi, atau yang lainnya. Tindakan itu sering berkaitan dengan status dan pekerjaannya. Pejabat atau pimpinan kebanyakan ditangkap karena korupsi. Mereka masing-masing mempunyai titik kelemahan sendiri-sendiri.
Yohanes selain mengajak orang-orang untuk berbagi juga mengajak mereka bermatiraga selaras dengan profesinya. Kepada pemungut cukai ia minta mereka tidak menagih seperti yang seharusnya. Kepada tentara ia minta supaya tidak memeras dan hidup seturut gajinya. Iya mengajak mereka menyadari bahaya dosa dari status sosial mereka.
Setiap pribadi pasti mempunyai kelemahan. Setan sangat cerdik mengincar kelemahan tersebut. Maka tidak mengherankan orang cenderung melakukan dosa yang sama. Maka marilah kita sadar dan waspada akan kelemahan kita agar kita tidak masuk dalam jebakan setan.
Doa:
Tuhan jagailah kami dari kuasa jahat. Semoga kami tidak masuk dalam jebakan perangkapnya. Pada-Mu kami memuji dan memuliakan. Amin.
Menghindari jebakan setan
Adven: saat untuk meneliti dan waspada akan kelemahan kita
(goeng).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment