diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 10870 Diterbitkan: 04 Agustus 2013 Diperbaharui: 31 Januari 2017
- Perayaan16 Desember
- LahirTahun 931
- Kota asalBurgundy, Perancis
- Wafat16 Desember 999 di Biara Selta (Seltz) Alsace | Oleh sebab alamiah
- KanonisasiTahun 1097 oleh Paus Urbanus II Sumber : Katakombe.Org
St Adelaide Lahir di Orbe (Sekarang wilayah Swiss). Ia adalah putri dari Raja Rudolf II dari Burgundy dan Bertha dari Swabia. Dalam usia enambelas tahun, Puteri Burgundi ini dinikahkan dengan Raja Lothair II karena alasan politik. Tiga tahun kemudian, suaminya meninggal dunia. Penguasa baru yang diyakini telah meracuni suaminya berusaha memaksa Adelaide untuk menjadi isteri puteranya. Adelaide tentu saja menolak. Dalam murkanya, sang penguasa memperlakukannya dengan kejam. Ia bahkan mengurung Adelaide dalam sebuah benteng di tengah sebuah danau.
Adelaide diselamatkan ketika Raja Otto Agung dari Jerman menaklukkan penguasa ini. Meski Adelaide duapuluh tahun lebih muda darinya, Raja Otto menikahi Puteri Adelaide yang cantik pada Hari Natal. Ketika raja membawa pulang ratunya yang baru, rakyat Jerman segera mencintainya. Adelaide seorang yang lemah lembut dan anggun lagi cantik jelita. Tuhan menganugerahkan lima anak kepada pasangan kerajaan ini. Mereka hidup bahagia selama duapuluh dua tahun. Ketika Otto mangkat, putera sulung Adelaide menjadi penguasa.
Puteranya ini, Otto II, seorang yang baik, tetapi terlalu cepat bertindak tanpa pikir panjang. Ia melawan ibunya sendiri sehingga ibunya meninggalkan istana. Dalam kepedihan hatinya, Adelaide minta pertolongan seorang abbas, St Majolus. Abbas ini menasehati Otto II hingga ia sadar dan menyesali perbuatannya. Adelaide menemui puteranya di Italia dan raja Otto II memohon pengampunan dari bundanya. Adelaide berdoa bagi puteranya dengan membawa persembahan ke tempat ziarah Santo Martin dari Tours.
Di masa tuanya, St Adelaide dipanggil untuk memimpin negara karena anaknya Otto II telah meninggal dan cucunya Otto III masih kanak-kanak. Ia membangun banyak biara dan berkarya demi mempertobatkan orang-orang Slavic. Sepanjang hidupnya, ratu yang kudus ini taat pada nasehat orang-orang kudus. Ia senantiasa siap sedia mengampuni mereka yang bersalah kepadanya. St Addle dari Cluny menyebutnya sebagai “perpaduan mengagumkan dari keelokan dan keanggunan.”
St Adelaide wafat pada tanggal 16 Desember 999.
Puteranya ini, Otto II, seorang yang baik, tetapi terlalu cepat bertindak tanpa pikir panjang. Ia melawan ibunya sendiri sehingga ibunya meninggalkan istana. Dalam kepedihan hatinya, Adelaide minta pertolongan seorang abbas, St Majolus. Abbas ini menasehati Otto II hingga ia sadar dan menyesali perbuatannya. Adelaide menemui puteranya di Italia dan raja Otto II memohon pengampunan dari bundanya. Adelaide berdoa bagi puteranya dengan membawa persembahan ke tempat ziarah Santo Martin dari Tours.
Di masa tuanya, St Adelaide dipanggil untuk memimpin negara karena anaknya Otto II telah meninggal dan cucunya Otto III masih kanak-kanak. Ia membangun banyak biara dan berkarya demi mempertobatkan orang-orang Slavic. Sepanjang hidupnya, ratu yang kudus ini taat pada nasehat orang-orang kudus. Ia senantiasa siap sedia mengampuni mereka yang bersalah kepadanya. St Addle dari Cluny menyebutnya sebagai “perpaduan mengagumkan dari keelokan dan keanggunan.”
St Adelaide wafat pada tanggal 16 Desember 999.
Sumber : Katakombe.Org
0 comments:
Post a Comment