Sunday, December 2, 2018
Tak Ada Yang Ambil Gambar
Pada hari Rabu sore 21 November 2018 Rm. Bambang berkata kepada Mas Handoko "Wah wingi lali ora motret dhek karo Rama Purwatma, ya?" (Kemarin kita lupa mengambil gambar ketika mengunjungi Rm. Purwatma). "Ndilalah wingi Rama Purwatma le ngendikan kaliyan njenengan serius" (Kebetulan kemarin Rm. Purwatma bicara serius dengan Anda). Sehari sebelumnya, pada Selasa 20 November 2018 hari libur Maulus Nabi, Rm. Bambang bersama Mas Handoko dan Bu Rini memang pergi ke RS Elisabet, Semarang. Rm. Purwatma berada di Ruang Maria 402, kamar isolasi terbatas. Para pengunjung hanya diperbolehkan berada di kamarnya untuk dua orang. Rm. Purwatma, dosen Teologi dan tinggal di Seminari Tinggi Kentungan, adalah Rektor Wisma Domus Pacis Puren. "Aku kudu dirawat sekitar telung sasi" (Aku harus dirawat sekitar 3 bulan) kata Rm. Purwatma dalam SMS kepada Rm. Bambang sekitar sebulan yang lalu ketika masih berada di RS Carolus, Jakarta. Bahwa kini beliau ada di RS Elisabet Semarang adalah atas permintaan beliau. Kebetulan beberapa saudaranya termasuk kini ibunya, yang semua berasal dari Baturetno, kini tinggal di Semarang. "Saiki lagi reses kemo" (Aku sekarang dalam jeda untuk kemoterapi), kata Rm. Purwatma yang ternyata sudah mengalami berkali-kali kemoterapi.
Rm. Bambang yang berangkat ke Semarang dari Domus jam 06.00 telah berada kembali di Domus pada sekitar jam 16.30. "Wau tamune dhateng jam setengah tigoan" (Tadi tamu datang sekitar jam 14.30) kata Mas Abas. Selama Rm. Bambang pergi, Domus Pacis memang menerima tamu dari Lingkungan Santo Markus, Wilayah Puluh Watu Paroki Klaten. Pada Selasa itu mereka akan ke Taman Doa Gantang, Paroki Banyutemumpang, dan Makam Rm. Sandjaja di Muntilan. Kemudian dalam perjalanan pulangnya akan mampir di Domus Pacis Puren. "Wingi onten tamu. Padahal rama-rama sami sare. Kula lajeng ndhodhog Rama Wita" (Kemarin ada tama. Padahal rama-rama baru tidur. Saya kemudian mengetuk pintu kamar Rm. Wita) kata Pak Tukiran di hari berikutnya yang ditanggapi oleh Rm. Bambang "Ning le nemoni terus kalih Rama Yadi, ta?" (Tetapi kemudian penyambutannya dengan Rm. Yadi, ka?) yang diiyakan oleh Pak Tukiran. Dari Domus Pacis peristiwa inipun tidak ada yang mengambil gambar.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment