Hari Biasa Khusus Adven
warna liturgi Ungu
Bacaan-bacaan:
1Sam. 1:24-28; MT 1Sam. 2:1,4-5,6-7,8abcd; Luk. 1:46-56. BcO Yes. 43:1-13.
Nas Injil:
46 Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, 47 dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, 48 sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, 49 karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus. 50 Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. 51 Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; 52 Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; 53 Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; 54 Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, 55 seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya." 56 Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya.
Percikan Nas:
Maria sebagai anawim, pribadi yang mengandalkan Tuhan dalam hidupnya, melambungkan pujian pada karya Allah dalam hidupnya. Karya Allah itu bukan hal ringan namun berat dan penuh resiko. Kiranya setelah merenungkan pilihan Allah dan kesanggupannya Maria pun memuji dan memuliakan Allah.
Secara manusiawi orang cenderung menghindari tugas-tugas berat. Bila ada pekerjaan berat ada dorongan untuk menyerahkan pada orang lain. Kalau bisa pekerjaan berat jangan jatuh ke tangan. Yang ringan-ringan saja yang dikerjakan.
Belajar dari Maria kiranya kita tidak perlu menghindari tugas berat. Tugas berat akan bisa kita tanggung kalau kita percaya Tuhan selalu mendampingi. Tuhan akan mencukupi. Ketika kita menerima tugas berat dan mampu menyelesaikan dengan baik kita akan menghadirkan perubahan yang luar biasa. Kesanggupan Maria menerima perutusan Allah menghadirkan anak-Nya ke dunia pun mengubah dunia. Rencana Tuhan tak akan berubah dan pasti akan terjadi.
Doa:
Tuhan rencana-Mu pasti dan takkan berubah. Engkau akan menggunakan kami sebagai utusan-Mu. Dalam rahmat-Mu kami siap menyambut tugas-Mu. Dalam nama-Mu kami akan mampu melaksanakannya. Amin.
Tugas berat
Adven: saat untuk menyambut perutusan-Nya
(goeng).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment