diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 1587 Diterbitkan: 12 Maret 2017 Diperbaharui: 16 April 2017
- Perayaan5 Januari
- LahirTahun 1100
- Kota asalValkenburg, sebelah selatan Limburg, Belanda
- Wafattahun 1172 atau tahun 1177 di Houthem, Belanda.
Sebab alamiah - Beatifikasi-
- KanonisasiPre-Congregation Sumber : Katakombe.Org
Dalam buku biografinya; Vita Beati Gerlaci Eremytae yang ditulis sekitar tahun 1227, Santo Gerlakus disebutkan sebagai seorang pertapa kudus yang lahir tahun 1100 di Valkenburg, sebelah selatan Limburg Belanda. Awalnya Gerlakus adalah seorang prajurit yang tangkas bermain pedang. Kepiawaiannya dalam bertempur membuat ia disegani oleh rekan-rekannya namun membuatnya angkuh dan suka membangkang. Gerlakus juga digambarkan sebagai seorang prajurit yang suka memeras masyarakat.
Kematian istrinya menjadi awal baru dalam kehidupan Gerlakus. Kehilangan seorang yang dicintainya membuka mata Gerlakus untuk melihat kefanaan hidup duniawi. Ia lalu menyadari betapa sia-sianya kehidupan yang selama ini dijalaninya. Selesai berkabung, Gerlakus mengundurkan diri dari militer. Ia lalu menjual semua harta miliknya dan berangkat berziarah ke Roma. Ia sangat beruntung bisa bertemu dengan Paus Eugenius III dan menerima sakramen pengakuan dosa dari bapa suci. Dari Roma ia meneruskan perjalanan ziarahnya ke Yerusalem.
Di Yerusalem Gerlakus bergabung dengan para rahib dan mengabadikan dirinya pada karya perawatan orang sakit di rumah sakit Santo Yohanes. Setelah tujuh tahun mengabdikan dirinya di rumah sakit tersebut, Gerlakus kembali ke tanah airnya sebagai seorang pertapa Kristen yang miskin dan saleh. Ia kemudian menetap di Houthem. Atas kebaikan Uskup setempat Gerlakus diberikan dua buah rumah, dimana yang satu untuk tempat tinggal dan yang satu lagi menjadi tempatnya berdoa. Setiap hari Gerlakus akan berziarah ke makam Santo Servatius di Maastricht dengan berjalan kaki.
Hidup sebagai pertapa di tanah kelahirannya membuat Gerlakus harus menerima banyak hinaan dan fitnahan karena masa lalunya yang kelabu. Ia selalu menanggapi semuanya itu dengan diam dan membawanya dalam doa. Lama-kelamaan masyarakat akhirnya menyadari bahwa Gerlakus adalah seorang pertapa yang kudus. Legenda menyatakan bahwa di akhir hidupnya, sang pertapa Gerlakus melakukan banyak mujizat yang menunjukkan bahwa dosa-dosanya telah diampuni. Ia wafat dalam usia lanjut sekitar tahun 1172 atau tahun 1177 di Houthem, Belanda.(qq)
Sumber : Katakombe.Org
0 comments:
Post a Comment