Kamis, 12 September 2013
Lukas 6:27-38
6:27 "Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;
6:28 mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.
6:29 Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu.
6:30 Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu.
6:31 Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.
6:32 Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosa pun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka.
6:33 Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian.
6:34 Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak.
6:35 Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.
6:36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."
6:37 "Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.
6:38 Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, dengan tuntutan kemampuan untuk hidup mandiri, era globalisasi mengembangkan suasana bersaing di tengah masyarakat luas. Sadar atau tidak sadar orang dapat memandang orang lain sebagai lawan usaha dan atau pengembangan diri.
- Tampaknya, di tengah iklim persaingan yang disebut teman adalah orang-orang yang dapat membangun kerjasama untuk saling memberikan keuntungan satu sama lain. Orang-orang di luar atau yang keluar dari jaringan kerjasama secara praktis adalah musuh yang harus diwaspadai bahkan kalau mungkin dilumpuhkan.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa musuh pun adalah anugerah yang juga dapat mendatangkan keberuntungan sehingga orang harus terbuka pada yang menjadi saingan bahkan yang merugikan. Dalam yang ilahi orang mengalami bahwa kebaikan sejati yang dibuat orang selalu menjadi kenikmatan tak hanya bagi diri dan sahabat tetapi juga bagi para musuh.
0 comments:
Post a Comment