Di hadapan kaum muda, kaum tua sering mendapatkan cap jadul (jaman dulu) atau kolot dan tak mengikuti jaman. Benarkah kalau sudah tua orang sudah tak dapat lagi berkembang? Kalau kaum tua sering merasa diri sebagai golongan berpengalaman, apakah itu berarti jadi gudangnya masa lampau? Kalau ya, layaklah kalau kaum muda sulit menghargai ilmu kaum tua. Karena kaum muda era global selalu kagum pada yang baru dan diperbarui. Kaum muda adalah golongan "future oriented" (berpandangan ke depan). Apakah ini berarti kaum tua, kalau mau signifikan dan relevan, harus trendi atau mengikuti jaman? Mungkinkah?
Persoalan itu akan diperbincangkan dalam NOVENA EKARISTI SEMINAR 6 OKTOBER 2013 JAM 09.00-12.00, yang diselenggarakan oleh Komunitas Rama Domus Pacis. Trio Rama Domus (Rama Agoeng, Rama Yadi, Rama Bambang) akan mengantar pembicaraan. Yang jelas tema ini berkaitan dengan pemikiran :
- Era globalisasi ditandai dengan maju dan pesatnya Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi (IPTEK).
- Kemajuan pesat tekhnologi informasi membuat orang tidak dapat dikurung hanya pada cakrawalanya sendiri-sendiri baik kelompok maupun perorangan.
- Jaman menantang orang harus punya keterbukaan pada yang baru dan siap diperbarui dalam kadar apapun.
MAU
IKUT DATANG? TEMPAT DI DOMUS PACIS PUREN (depan gereja Pringwulung).
Karena disediakan konsumsi, peserta diminta mendaftar. Pendaftaran dapat
perorangan atau kelompok dengan menyebut jumlah orang.
PENDAFTARAN PALING LAMBAT TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 CUKUP DENGAN INFO JUMLAH LEWAT SMS KE HP NO. 087834991969.
0 comments:
Post a Comment