Kolom "Pastoral Ketuaan" untuk
beberapa hari ini akan menyajikan tulisan tentang bagaimana menata hidup
batin. Tulisan ini ditulis oleh Henri J.M. Nouwen dalam buku Tarian Kehidupan yang diterjemahkan
secara anonim dan tidak dinyatakan dari penerbit dan percetakan apa.
Potret Diri
Hampir-hampir tidak ada gambaran yang lebih baik tentang memberi layanan rawat daripada seorang artis yang membawa hidup baru bagi orang-orang dengan potret dirinya yang jujur dan tanpa rasa takut. Rembrandt melukis enampuluh tiga potret diri tidak hanya sebagai "model untuk studi ekspresi" tetapi sebagai "pencarian spiritual lewat jalur kepribadiannya yang terdalam". Rembrandt merasa bahwa ia harus masuk ke dalam diri pribadinya sendiri, ke dalam ruang-ruang bawah tanahnya yang gelap maupun ke dalam kamar-kamarnya yang terang benderang, jikalau ia benar-benar ingin menembus misteri kedalaman manusia. Rembrandt sadar bahwa apa yang paling pribadi adalah paling universal. Sementara bertumbuh dalam usia, ia semakin lama semakin mampu menyentuh inti pengalaman manusia, ketika para individu di dalam penderitaan mereka dapat mengenali diri sendiri dan menemukan "keberanian dan kemudaan yang baru". Kita tak akan pernah mampu untuk benar-benar memberi layanan rawat bila kita tidak mau selalu melukis dan melukis kembali potret diri kita, bukan sebagai permenungan diri yang tidak menyenangkan tetapi sebagai layanan bagi mereka yang mencari secercah sinar di tengah kegelapan.
Untuk memberi layanan rawat orang harus menawarkan dirinya sendiri yang rapuh kepada orang lain sebagai sumber penyembuhan. Karenanya, memberi layanan rawat bagi orang usia lanjut berarti pertama-tama masuk ke dalam hubungan yang dekat dengan penuaan diri sendiri, merasakan waktu anda sendiri dan mengalami pergerakan siklus kehidupan anda sendiri. Dari diri yang menjadi tua ini, penyembuhan akan dapat timbul dari orang-orang lain dapat terpanggil untuk menyingkirkan ketakutan yang melumpuhkan menghadapi masa depan mereka.
dari Aging
0 comments:
Post a Comment