Jumat, 13 September 2013
Peringatan Wajib St. Yohanes Krisostomus
Warna Liturgi Putih
Bacaan
1Tim. 1:1-2,12-14; Mzm. 16:1,2a,5,7-8,11; Luk. 6:39-42
Lukas 6:39-42
6:39 Yesus mengatakan pula suatu perumpamaan kepada mereka: "Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lobang?
6:40 Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya.
6:41 Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?
6:42 Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di dalam matamu, padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
Renungan
Menyenangkan
hidup bersama dalam percakapan yang segar dengan sesama. Namun
seringkali ketika mempercakapkan orang lain yang sering keluar adalah
celaan, info-info negatif atau dalam bahasa jawa ngrasani. Memang selalu
ada percakapan yang mempercakapkan kebaikan orang, namun seringkali
prosentasenya sangat kecil. Yang lebih banyak mempercakapkan keburukan
orang. Selumbar yang ada pada orang lain memang seringkali lebih jelas
daripada balok di mata kita sendiri.
Apa yang disabdakan Yesus dalam
Luk. 6:39-42 rasanya menjadi perjuangan kita semua. Tantangan ini
tampaknya ringan, namun seringkali sangat berat diwujudkan karena tanpa
sadar kita mempunyai kecenderungan tidak puas dengan yang ada di depan
kita. Hal tersebut bisa karena memang kekurangan orang tersebut. Bisa
juga karena persoalan diri kita yang belum selesai dengan baik. Bisa
juga karena harapan-harapan kita pada orang tersebut. Apapun alasannya
rasanya kita perlu berjuang sungguh untuk menahan diri omong kekurangan
yang lain. Maka marilah kita mencoba menahan dorongan tersebut dan
mengubahnya dengan ngomong tentang kebaikan-kebaikan yang bisa kita
perjuangkan bersama.
Kontemplasi
Bayangkan dirimu melihat
orang2 lagi berkumpul dan mendengar mereka membicarakan kekurangan2mu.
Rasakan suasana hatimu diomongin seperti itu.
Refleksi
Apa yang sering kaubicarakan ketika membicarakan orang lain? Mengapa?
Doa
Tuhan
semoga aku mampu menahan diri membicarakan keburukan orang lain dan
berani menerima hal-hal yang tidak selaras dengan impianku terhadap
orang tersebut. Amin.
Perutusan
Hari ini aku tidak akan membicarakan kekurangan sesamaku.
-bacalah Kitab Suci setiap hari-
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment