Kolom "Pastoral Ketuaan" untuk
beberapa hari ini akan menyajikan tulisan tentang bagaimana menata hidup
batin. Tulisan ini ditulis oleh Henri J.M. Nouwen dalam buku Tarian Kehidupan yang diterjemahkan
secara anonim dan tidak dinyatakan dari penerbit dan percetakan apa.
Hidup dalam Bayang-bayang
Seringkali kita ingin dapat melihat ke dalam masa depan. Kita mengatakan, "Bagaimanakah nasibku tahun depan? Di manakah aku akan berada lima atau sepuluh tahun kemudian?" Tak ada jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan ini. Kebanyakan kita hanya punya sedikit sinar terang guna melihat langkah berikutnya: apa yang harus kita perbuat satu jam yang akan datang, atau esok hari. Seni hidup adalah menikmati apa yang dapat kita lihat dan tidak mengeluh tentang apa yang tetap tinggal gelap. Kalau kita siap melakukan langkah berikut dengan percaya bahwa kita akan punya sedikit sinar terang untuk langkah berikutnya, kita akan dapat menjalani hidup dengan sukacita dan terpesona betapa jauh kita akan melangkah. Marilah menyenangi sinar terang kecil yang kita bawa dan tidak meminta cahaya besar yang menyorot yang akan menghilangkan semua bayang-bayang.
dari Bread for the Journey
Negativitas
Kadangkala kita harus "melangkahi" kemarahan kita, kecemburuan kita, atau perasaan ditolak dan terus berjalan. Godaannya adalah terjerat di dalam emosi negatif kita, meraba-rama sekeliling dalamnya seakan itu tempat kita. Lalu kita menjadi "orang yang disakiti", "yang dilupakan" atau "yang terbuang". Ya, kita dapat melekat kepada identitas-identitas negatif ini dan bahkan menikmati kesakitan itu karenanya. Mungkin baik untuk memeriksa perasaan-perasaan gelap ini dan menyelidiki dari mana mereka datang, namun jika kesempatan datang untuk melangkahi hal-hal itu, tinggalkanlah semuanya itu dan berjalanlah terus.
dari Bread for the Journey
0 comments:
Post a Comment