BIAR MENIKMATI HAWA SEGAR

Rama Bambang dengan kursi rodanya menuju garasi untuk mengambil mobil pada hari Minggu 15 Juni 2014. Pada pagi itu dia akan menuju Lingkungan Nulisan, Sumberagung, bagian dari Paroki Klepu. Ketika sampai di garasi Rama Bambang dikejutkan oleh Rama Harjaya yang duduk di kursi roda. Beliau sedang menyantap makanan pagi disuapi oleh Mas Fredi, pramurukti yang bekerja di Domus Pacis. Yahya, bocah kecil anak pasangan Mas Heru - Mbak Tari, juga berada di situ bermain-main di dekat Rama Harjaya. "Kajengipun seger, rama. Mboten namung wonten nglebet kamar kemawon" (Biar menikmati hawa segar, rama. Tidak hanya berada di dalam kamar saja) kata Mas Fredi sambil memegang piring berisi nasi dan perlengkapannya dengan tangan kiri, sementara tangan kanan dengan sendoknya menyuapi Rama Harjaya.

Rama Harjaya memang sudah banyak tinggal di kamar dan banyak berbaring di tempat tidurnya. Pengapuran pembuluh otak membuatnya kehilangan semua memori dan sudah tidak dapat berkomunikasi lagi kecuali beberapa suara ekspresi bila badan mengalami ketidakberesan. Mas Tukiran biasa melayani dengan mendudukkannya di kursi atau dipapah untuk berjalan mengelilingi keras dalam bangunan induk Domus Pacis. Dan kini kedatangan Mas Fredi, yang menggantikan pramurukti sebelumnya, membawa pengembangan pelayanan untuk Rama Harjaya. Ketika menyuapi Rama Harjaya, hal ini tidak hanya dilakukan di dalam kamar. Ternyata Mas Fredi dapat mengajak Rama Harjaya untuk berada di luar bangunan induk. "Kaya momong lan ndulang cak cilik sinambi mlaku-mlaku" (Seperti mengasuh dan menyuapi anak kecil sambil berjalan-jalan) kata Rama Bambang dalam hati.