Pentakosta
Minggu, 8 Juni 2014
Yohanes
20:19-23
20:19
Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid
Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut
kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di
tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"
20:20
Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada
mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.
20:21
Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa
mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."
20:22
Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah
Roh Kudus.
20:23
Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu
menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada."
Butir-butir
Permenungan
- Tampaknya, agama apapun selalu menawarkan kedamaian batin di tengah berbagai kegembiraan yang ditawarkan oleh dunia yang bersifat lahiriah. Tak sedikit tawaran agama itu menyangkut kesejahteraan lahir dan batin.
- Tampaknya, kedamaian dalam agama banyak digambarkan sebagai hasil olahan rohani. Dengan memperdalam hidup dalam tuntunan roh ilahi orang berharap mendapatkan banyak hal yang menjamin ketenteraman diri.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa keterbukaan orang pada tuntunan rohani justru membuat orang keluar dari dirinya sendiri untuk membangun kedamaian sejati, yaitu hubungan harmonis dengan siapapun. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan terbuka menerima orang lain seburuk apapun.
Ah,
hubungan baik dengan orang buruk hanya akan membuat celaka.
0 comments:
Post a Comment