Senin, 19 Januari 2015
St. Yakobus Sales, Wilhelmus Saultemouche
warna liturgi Hijau
Bacaan:
Ibr. 5:1-10; Mzm. 110:1,2,3,4; Mrk. 2:18-22. BcO Rm. 5:1-11
Markus 2:18-22:
18
Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi
sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus:
"Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa,
tetapi murid-murid-Mu tidak?" 19 Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah
sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sedang mempelai itu bersama
mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa.
20 Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan
pada waktu itulah mereka akan berpuasa. 21 Tidak seorangpun menambalkan
secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian
kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu
makin besarlah koyaknya. 22 Demikian juga tidak seorangpun mengisikan
anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian
anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga anggur itu dan
kantongnya dua-duanya terbuang. Tetapi anggur yang baru hendaknya
disimpan dalam kantong yang baru pula."
Renungan:
Usia
seseorang membentuk cara perilakunya sendiri. Latar belakang,
pengalaman, kisah-kisah hidupnya membentuk jatidirinya. Mereka yang
sudah mencapai capaian tertentu kadang-kadang menginginkan mereka yang
lagi berjuang mencapai itu berjuang seperti dirinya dulu berjuang. Cara
yang berbeda seringkali tidak mudah ia terima.
Yesus mengatakan,
"Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju
yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang
baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya" (Mrk 2:21).
Kiranya dari sini kita bisa mendapatkan bahwa yang sudah mencapai
capaian tertentu setia dengan capaiannya dan memberikan kesempatan pada
yang baru untuk meraihnya dengan caranya. Menambal yang lama dengan yang
baru dan sebaliknya yang baru ditambal dengan yang lama malah akan
saling merusak. Kerelaan untuk berdampingan, saling mendengarkan dan
berbagi akan memungkinkan keduanya saling mengembangkan.
Kontemplasi:
Duduklah dengan tenang. Lihatlah kembali sikap-sikapmu pada mereka yang lebih muda atau lebih tua darimu.
Refleksi:
Apa yang bisa kaulakukan agar sinergis dengan generasi yang berbeda?
Doa:
Tuhan semoga aku mampu berdampingan dengan aneka macam generasi dan saling menumbuhkan satu sama lain. Amin.
Perutusan:
Aku akan belajar untuk berdampingan, saling mendengarkan dan berbagi dengan beda generasi.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment