Minggu, 01 Februari 2015
Hari Minggu Biasa IV
warna liturgi Hijau
Bacaan:
Ul. 18:15-20; Mzm. 95:1-2,6-7,8-9; 1Kor. 7:32-35; Mrk. 1:21-28 BcO Rm. 11:25-36
Markus 1:21-28:
1:21 Mereka tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai, Yesus segera masuk ke dalam rumah ibadat dan mengajar.
1:22 Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat.
1:23. Pada waktu itu di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak:
1:24 "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah."
1:25 Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!"
1:26 Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari padanya.
1:27 Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya: "Apa ini? Suatu ajaran baru. Ia berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahatpun diperintah-Nya dan mereka taat kepada-Nya."
1:28 Lalu tersebarlah dengan cepat kabar tentang Dia ke segala penjuru di seluruh Galilea.
Renungan:
Ada
banyak hal yang membuat kita takjub dan terpesona. Sampai sekarang saya
pun masih heran kenapa pesawat segede itu bisa terbang. Ketika melalui
jalan-jalan di pegunungan, heran dengan para perintis jalan itu. Mereka
kok bisa menemukan alur jalan tersebut. Bahkan ketika menemukan warung
dengan masakan yang enak rasanya lidah tak pernah kehilangan kata untuk
mengabarkan kepada orang.
Orang-orang terpesona dan takjub dengan
kata-kata Yesus yang penuh kuasa dan mampu mengusir roh jahat (bdk. Mrk
1: 21.27). Yesus memegang kendali para pendengar dan pelihatNya. Dan
mereka larut dalam kata-kata Yesus yang penuh kuasa.
Pesona macam apa
yang telah kita hadirkan dalam hidup kita? Saya percaya setiap orang
mempunyai pesona. Mereka mampu memikat sesamanya. Mari kita bawa pesona
kita untuk menghadirkan Tuhan dalam hidup harian kita.
Kontemplasi:
Pejamkan matamu. Lihatlah dirimu kala berbicara. Sejauh mana kata-kata yang kaukeluarkan berkuasa atas pendengarmu.
Refleksi:
Bagaimana kebiasaanmu dalam berkata-kata, apakah kata-katamu menghadirkan kuasa Allah?
Doa:
Tuhan sebagaimana orang-orang terpesona dan takjub mendengar kata-kata PuteraMu semoga aku pun takjub oleh sabda-sabdaMu. Amin.
Perutusan:
Aku akan menata kata-kataku agar menampilkan kuasa Allah.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment