Jumat, 13 Juli 2018
Pekan Biasa XIV
Mateus 10:16-23
Paradoks utama Yesus adalah bahwa dia sangat mengasihi kita sehingga dia mengalami kengerian penyaliban untuk menebus kita dan menyelamatkan kita. Kristus tidak pernah menjanjikan kepada kita, para pengikutNya kehidupan yang mudah. Maka kita pun harus mengikuti pola hidupNya yakni pengorbanan. Pengorbanan memurnikan kita, memuliakan kita.
Cinta tanpa pengorbanan adalah dongeng dan isapan jempol belaka. Mencintai berarti berbagi dalam penderitaan orang lain. Maukah kita menerima penderitaan demi Kristus sebagai cara untuk keluar dari kepompong kenyamanan kita?
Ya Tuhan, tidaklah mudah menjadi pengikutMu. Perlawanan dan serangan dapat muncul di semua sisi, bahkan dari dalam keluarga dan komunitas kami sendiri. Bantulah aku setia dalam menanggung semua ini dengan baik, demi cintaMu. Kupersembahkan pengorbananku untuk keselamatan orang-orang yang menentang dan melawanku karena aku mengikutiMu, kini dan selamanya. Amin.
Kampus Ungu Unika, 13/7/2018
»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Aloys budi purnomo Pr
Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan;
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang;
Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang.
Aloys budi purnomo Pr
Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan;
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang;
Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang.
0 comments:
Post a Comment