Sunday, July 22, 2018
Gembira Bersama Rama Tua
Ternyata peristiwa pelaksanan misa ujub keluarga di Kapel Santo Barnabas Domus Pacis juga dapat menjadi cakrawala baru bagi keluarga lain. Pada hari Jumat 29 Juni 2018, Bu Rini, salah satu relawan Domus, mengadakan peringatan 2 tahun wafat Pak Dayat, ayah beliau. Pada waktu itu, selain para relawan yang biasa hadir membantu even khusus di Domus, Bu Rini mengundang sanak keluarga Katolik dari pihak ayahnya. Tetapi selain itu ada banyak juga kerabat Bu Rini dari pihak ibu yang beragama Katolik dan mereka banyak berdarah Tionghoa. Sebenarnya misa pada hari itu, yang diselenggarakan pada jam 19.00 dan sesudah itu langsung makan malam bersama, terselenggara dengan sederhana. Nyanyian hanya pembuka, sesudah komuni dan penutup yang langsung dipimpin oleh Rm. Bambang dari altar, karena dia yang memimpin misa. Iringan musik sama sekali tidak ada. Tetapi yang mengherankan adalah keterlibatan para kerabat Tionghoa itu menghadirkan suara lantang baik dalam menyanyi maupun menjawab kata-kata liturgi. Maka Rm. Bambang pun banyak melagukan kata-kata misa yang jawabannya juga mendapatkan ungkapan amat semarak sehingga Kudus juga dinyanyikan. Maklumlah karena banyak dari mereka yang aktif di Lingkungan.
Pada malam itu, sambil makan malam, kerabat Bu Rini yang Tionghoa tampak heboh mengagumi suasana Domus Pacis dengan para ramanya. Bahkan salah satu di antaranya bertanya kepada Rm. Bambang "Nek aku minta misa nggo peringatan perkawinan neng kene isa ora, rama?" (Apakah saya dapat meminta misa perkawinan di sini, rama?) yang spontan dijawab "Isa wae" (Dapat). Ternyata pada tanggal 7 Juli 2018 dia akan 40 tahun perkawinan. "Pelatih kor nggonku tanggal perkawinane ya padha" (Pelatih kor tempatku juga punya tanggal perkawinan sama). Dari pembicaraan ini disepakatilah pada Jumat 6 Juli 2018 akan diadakan misa ulang tahun perkawinan di Kapel Domus. Dalam hal ini Bu Rini menjadi penghubung antara keluarga dan Rm. Bambang. Pada misa itu yang akan diundang, selain keluarga, adalah umat Lingkungan yang punya ujub dan beberapa kenalan. Konsumsi termasuk minuman akan mereka bawa. Pihak Domus menyediakan piring, gelas, dan sendok makan. Undangan diperkirakan berjumlah 120 orang.
Maka pada Jumat 6 Juli 2018 ada Misa Ulang Tahun Perkawinan di Domus Pacis pada jam 19.00. Keluarga Bapak Joko dan Ibu Ay Ing ke 40 tahun dan keluarga Bapak Indra dan Ibu Eeng 20 tahun. Kor Lingkungan Pajeksan, Paroki Kumetiran, menjadi pengiring misa yang amat bersemangat. Kata Bu Rini, Bu Ay Ing adalah Ketua Lingkungan ini. Kata Bu Ay Ing, Bu Eeng adalah pelatih kor Lingkungan. Dan malam itu Bu Eeng memang juga tampil menjadi dirigen kor. Seusai misa semua ada acara pemotongan kue yang dibawa oleh masing-masing keluarga yang berulang tahun perkawinan. Sesudah itu semua langsung menyantap makan malam yangsudah tersedia. Sekalipun semua santapan dan minum sudah dibawa oleh keluarga, para karayawan (Mas Abas dan Mas Ardi) juga menjadi amat sibuk. Untung ada tiga relawan hadir, yaitu Mas Handoko dan Mbak Isri serta Bu Madi. Tian, anak Bu Rini, dan Rakel pacar Tian juga membantu kesibukan Domus. Para tamu sambil makan dapat berbincang satu sama lain. Tetapi tak sedikit yang makan sambil mengelilingi dan berbicara dengan rama-rama yang tampak seperti Rm. Harto, Rm. Ria, Rm. Tri Hartono dan Rm. Bambang. Rm. Tri Wahyono pun dikunjungi di kamarnya. Sebenarnya Rm. Gito juga didatangkan. Tetapi sesudah pemotongan kue langsung pulang ke pastoran. Dan, memang, banyak yang mengadakan misa ujud di Domus pada dasarnya juga bermaksud mengajak banyak teman untuk mengunjungi para rama tua di Rumah Tua Domus Pacis Puren.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment