diambil dari Surip Stanislaus OFMCap dalam https://www.facebook.com 13 Juli 2011
Realita: “Kemiskinan adalah ujian bagi orang beriman dan malapetaka bagi orang tak beriman”, ujar sang teolog.
Refleksi Biblis: Yesus berdoa dan menyapa Allah sebagai Bapa, Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Orang bijak berarti terpelajar/berilmu; orang pandai berarti pintar/inteligen; orang kecil berarti belum berilmu. Orang bijak-pandai mengklaim berpengetahun mendalam tentang Allah; orang kecil merasa tidak tahu banyak tentang Allah, tetapi mengakui kehadiran Allah dalam diri Yesus. Karena itu, bagi orang-orang kecil dinyatakan kepada mereka, Bapa yang mempercayakan segala sesuatunya kepada Yesus. Karena misteri Allah yang tak mungkin dimiliki siapa pun ada pada Yesus, maka hanya Yesus dapat mengenal sepenuhnya Bapa dan hanya Bapa dapat mengenal sepenuhnya Dia. Mengenal bukan saja berarti mengetahui, tetapi suatu intimitas yang menciptakan relasi khusus antarpribadi. Karena itu pula, hanya Yesus dapat menyingkapkan sepenuhnya diri Bapa dan hanya orang yang kepadanya Ia berkenan menyatakannya dapat mengenal Bapa.
Rekonsiliasi: Tidak jarang kita mundur saat kesulitan menantang iman. Padahal, kita yakin hanya Yesus satu-satunya Pengantara kepada Bapa. Mengapa? Apa mau kita sekarang?
0 comments:
Post a Comment