Selasa, 31 Juli
2018
Matius 13:36-43
13:36
Maka Yesuspun meninggalkan orang banyak itu, lalu pulang. Murid-murid-Nya
datang dan berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah kepada kami perumpamaan
tentang lalang di ladang itu."
13:37
Ia menjawab, kata-Nya: "Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia;
13:38
ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak
si jahat.
13:39
Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman
dan para penuai itu malaikat.
13:40
Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada
akhir zaman.
13:41
Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan
segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari
dalam Kerajaan-Nya.
13:42
Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan
dan kertakan gigi.
13:43 Pada waktu itulah orang-orang
benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa
bertelinga, hendaklah ia mendengar!"
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, orang dapat mengatakan bahwa sebuah ceramah sungguh menarik karena memuaskan amat banyak pendengarnya. Hal itu terjadi karena kemampuan si penceramah menjelaskan yang dijadikan tema di hadapan massa pendengar.
- Tampaknya, orang juga dapat mengatakan bahwa sebuah ceramah menjadi sangat mengena karena adanya sesi tanya-jawab. Di dalam sesi itu si penceramah dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan secara singkat-padat dengan bahasa lugas.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sehebat apapun seseorang menjadi pembicara di hadapan massa pendengar, kalau berkaitan dengan misteri kehidupan orang sungguh memiliki pemahaman hingga dasar batin kalau tidak memiliki saat khusus untuk merenung atau berbincang dalam kelompok kecil. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan mampu mengembangkan kehidupan batin karena punya kebiasaan berbicara dengan nuraninya meskipun sedang ada di tengah aktivitas.
Ah, untuk merenung apalagi berkontemplasi orang harus
mengikuti retret.
0 comments:
Post a Comment