Senin, 23 Juli 2018
Pekan Biasa XVI
Mateus 12:38-42
Dalam Injil kita baca, hubungan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi dengan Yesus seringkali tidak searah. Mereka menuntut agar Yesus membuat suatu tanda agar mereka percaya. Tetapi mereka telah menutup hati mereka terhadap Yesus sebelumnya. Mereka meminta tanda bukan karena mau percaya tetapi melulu untuk mencobai Yesus. Permohonan tanda tidak lahir dari iman tapi kesombongan. Inilah penyebab perpecahan, kebencian, dan kepahitan dalam hubungan. Mestinya, daripada menuntut Kristus membuat tanda, kita harus menuntut pada diri kita sendiri untuk percaya. Maka perlulah sikap kerendahan hati, tidak mementingkan diri sendiri dan cinta sejati dalam mengikuti Yesus.
Pengalaman cinta akan Kristus harus melibatkan perjumpaan nyata dengan yang lain, bergerak melampaui karakter egois menuju pada penyerahan diri dalam pengorbanan. Tandanya adalah peduli terhadap yang lain; tidak lagi mencari sendiri; dan siap bahkan bersedia untuk pengorbanan. Cinta yang memberi diri sendiri dimulai dengan pertobatan. Ketika saya bertobat, saya mengakui pribadi Tuhan yang layak untuk semua cinta saya.
Ya Yesus, aku mencintaimu meski terkadang cintaku begitu lemah. Ajarilah daku mengasihiMu dengan lebih bersemangat dalam karya pelayanan sehari-hari, kini dan selamanya. Amin.
JoharT Wurlirang, 23/7/2018
»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Aloys budi purnomo Pr
Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan;
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang;
Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang.
Aloys budi purnomo Pr
Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan;
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang;
Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang.
0 comments:
Post a Comment