warna liturgi Putih
Bacaan-bacaan:
Sir. 44:1,10-15; Mzm. 132:11,13-14,17-18; Mat. 13:16-17. BcO Ayb. 23:1-24:12.
Sir. 44:1,10-15; Mzm. 132:11,13-14,17-18; Mat. 13:16-17. BcO Ayb. 23:1-24:12.
Nas Injil:
16 Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. 17 Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.
16 Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. 17 Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.
Percikan Nas:
Saat masih menjadi frater ada teman yang bilang begini, “Goeng kamu beruntung bisa mengalami banyak momen istimewa dalam keterlibatanmu.” Ya kebetulan saat itu saya terlibat kegiatan mahasiswa yang lagi rame-ramenya mendengungkan perubahan, juga terlibat dalam kegiatan interfaith. Masa-masa itu terasa sangat dinamis. Bahagia bisa melihat dan terlibat. Mereka yang melihat dan mendengar yang kami lakukan pun turut berbahagia.
Tuhan bersabda, “Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar” (Mat 13:16). Anna dan Yoakim yang kita peringati hari ini pun berbahagia menyaksikan anaknya, Maria bunda Yesus, dipilih Allah. Para orang tua yang barusan anaknya ditahbiskan pun bahagia melihat anaknya dipilih.
Banyak hal yang kita lihat di sepanjang hidup kita. Penglihatan-penglihatan ini pun membahagiakan kita. Semakin mata kita mampu melihat sesuatu dengan baik maka kebahagiaan itu pun makin kuat. Maka mari kita pertajam mata kita untuk melihat kebaikan-kebaikan Tuhan dan telinga kita untuk mendengar sabda-sabda Tuhan. Mata yang tajam dan telinga yang peka akan menghantar kita untuk mencapai kesempurnaan hidup ini.
Saat masih menjadi frater ada teman yang bilang begini, “Goeng kamu beruntung bisa mengalami banyak momen istimewa dalam keterlibatanmu.” Ya kebetulan saat itu saya terlibat kegiatan mahasiswa yang lagi rame-ramenya mendengungkan perubahan, juga terlibat dalam kegiatan interfaith. Masa-masa itu terasa sangat dinamis. Bahagia bisa melihat dan terlibat. Mereka yang melihat dan mendengar yang kami lakukan pun turut berbahagia.
Tuhan bersabda, “Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar” (Mat 13:16). Anna dan Yoakim yang kita peringati hari ini pun berbahagia menyaksikan anaknya, Maria bunda Yesus, dipilih Allah. Para orang tua yang barusan anaknya ditahbiskan pun bahagia melihat anaknya dipilih.
Banyak hal yang kita lihat di sepanjang hidup kita. Penglihatan-penglihatan ini pun membahagiakan kita. Semakin mata kita mampu melihat sesuatu dengan baik maka kebahagiaan itu pun makin kuat. Maka mari kita pertajam mata kita untuk melihat kebaikan-kebaikan Tuhan dan telinga kita untuk mendengar sabda-sabda Tuhan. Mata yang tajam dan telinga yang peka akan menghantar kita untuk mencapai kesempurnaan hidup ini.
Doa:
Tuhan semoga mataku mampu melihat karya-Mu dengan baik dan telingaku mampu mendengar bisikan sabda-Mu. Mata dan telinga yang Kauberikan menjadi bekal bagiku untuk menjalani pejiarahan hidup ini. Terima kasih. Amin.
Tuhan semoga mataku mampu melihat karya-Mu dengan baik dan telingaku mampu mendengar bisikan sabda-Mu. Mata dan telinga yang Kauberikan menjadi bekal bagiku untuk menjalani pejiarahan hidup ini. Terima kasih. Amin.
Mata dan telinga yang tajam.
(goeng).
(goeng).
0 comments:
Post a Comment