warna liturgi Hijau
Bacaan-bacaan:
Yes. 26:7-9,12,16-19; Mzm. 102:13-14ab,15,16-18,19-21; Mat. 11:28-30. BcO Ayb. 5:1-27.
Yes. 26:7-9,12,16-19; Mzm. 102:13-14ab,15,16-18,19-21; Mat. 11:28-30. BcO Ayb. 5:1-27.
Nas Injil:
28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. 29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. 30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.”
28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. 29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. 30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.”
Percikan Nas:
Dalam kehidupan harian kita sering bertemu dengan orang yang tega. Ketika ada sesamanya menderita ia tidak meringankan tapi malah membuatnya semakin menderita bahkan mengambil keuntungan darinya. Tapi kita juga banyak menemukan orang-orang baik. Mereka selalu mempunyai hati untuk meringankan penderitaan sesamanya.
Tuhan yang kita imani adalah Tuhan yang penuh belas kasih. Ia selalu ingin memberikan kelegaan pada mereka yang berbeban berat. Ada kelegaan yang ditawarkan bagi mereka yang datang kepada-Nya. Pada-Nya kita akan mendapat ketenangan.
Kiranya kita pun dipanggil untuk memiliki sifat Tuhan tersebut dalam hidup kita. Kita perlu menjadi pribadi-pribadi yang bisa menghantarkan kelegaan dan ketenangan dalam hidup ini. Hidup kita bisa menjadi sumber yang melegakan yang kekeringan dan berbeban. Kita yang telah menerima Tuhan yang melegakan layak memberikan kelegaan itu kepada sesama yang membutuhkan.
Dalam kehidupan harian kita sering bertemu dengan orang yang tega. Ketika ada sesamanya menderita ia tidak meringankan tapi malah membuatnya semakin menderita bahkan mengambil keuntungan darinya. Tapi kita juga banyak menemukan orang-orang baik. Mereka selalu mempunyai hati untuk meringankan penderitaan sesamanya.
Tuhan yang kita imani adalah Tuhan yang penuh belas kasih. Ia selalu ingin memberikan kelegaan pada mereka yang berbeban berat. Ada kelegaan yang ditawarkan bagi mereka yang datang kepada-Nya. Pada-Nya kita akan mendapat ketenangan.
Kiranya kita pun dipanggil untuk memiliki sifat Tuhan tersebut dalam hidup kita. Kita perlu menjadi pribadi-pribadi yang bisa menghantarkan kelegaan dan ketenangan dalam hidup ini. Hidup kita bisa menjadi sumber yang melegakan yang kekeringan dan berbeban. Kita yang telah menerima Tuhan yang melegakan layak memberikan kelegaan itu kepada sesama yang membutuhkan.
Doa:
Tuhan terima kasih Engkau selalu meringankan bebanku kala beban itu terasa berat. Pelukan-Mu melegakan rasa lelahku. Semoga aku pun bisa menjadi duta rahmat-Mu itu bagi sesama yang membutuhkan. Amin.
Tuhan terima kasih Engkau selalu meringankan bebanku kala beban itu terasa berat. Pelukan-Mu melegakan rasa lelahku. Semoga aku pun bisa menjadi duta rahmat-Mu itu bagi sesama yang membutuhkan. Amin.
Kelegaan.
(goeng).
(goeng).
0 comments:
Post a Comment