Hari Minggu Biasa XVIII
warna liturgi Hijau
Bacaan-bacaan:
Kel. 16:2-4,12-15; Mzm. 78:3,4bc,23-24,25,54; Ef. 4:17.20-24; Yoh. 6:24-35. BcO Ob. 1-21.
Kel. 16:2-4,12-15; Mzm. 78:3,4bc,23-24,25,54; Ef. 4:17.20-24; Yoh. 6:24-35. BcO Ob. 1-21.
Nas Injil:
24 Ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus. 25 Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: “Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?” 26 Yesus menjawab mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. 27 Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya.” 28 Lalu kata mereka kepada-Nya: “Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?” 29 Jawab Yesus kepada mereka: “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.” 30 Maka kata mereka kepada-Nya: “Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? 31 Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari sorga.” 32 Maka kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga. 33 Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia.” 34 Maka kata mereka kepada-Nya: “Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa.” 35 Kata Yesus kepada mereka: “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
24 Ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus. 25 Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: “Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?” 26 Yesus menjawab mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. 27 Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya.” 28 Lalu kata mereka kepada-Nya: “Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?” 29 Jawab Yesus kepada mereka: “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.” 30 Maka kata mereka kepada-Nya: “Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? 31 Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari sorga.” 32 Maka kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga. 33 Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia.” 34 Maka kata mereka kepada-Nya: “Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa.” 35 Kata Yesus kepada mereka: “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
Percikan Nas:
Setiap orang pasti pernah membuat suatu kesalahan entah besar atau pun kecil. Ada aneka macam sikap yang diambil ketika berbuat salah. Ada orang lalu malu dan mengasingkan diri. Ada yang nekat saja tidak peduli dengan kesalahannya. Ada pula yang menyadari kesalahannya dan berubah.
Orang-orang mengikuti Yesus karena dari Yesus mereka mendapat makanan sampai kenyang. “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang” (Yoh 6:26). Mereka mempunyai motivasi yang salah dalam mengikuti Yesus. Mereka pun lalu bertanya apa yang harus mereka perbuat. Mereka terbuka untuk memperbaiki kesalahannya. Kerelaan mereka membuat mereka mengerti apa yang mesti mereka perbuat.
Kiranya kita pun perlu belajar untuk berani mengakui kesalahan kita dan mencoba mencari tahu apa yang mesti kita perbuat. Kita tidak perlu lari dan menghilang. Kita pun jangan sampai tidak mau mengakui kesalahan kita. Ketika kita mau menyadari dan mengakui kesalahan kita, kita bisa menemukan yang baik bagi jalan hidup kita. Keterbukaan ini akan memperkaya hidup kita.
Setiap orang pasti pernah membuat suatu kesalahan entah besar atau pun kecil. Ada aneka macam sikap yang diambil ketika berbuat salah. Ada orang lalu malu dan mengasingkan diri. Ada yang nekat saja tidak peduli dengan kesalahannya. Ada pula yang menyadari kesalahannya dan berubah.
Orang-orang mengikuti Yesus karena dari Yesus mereka mendapat makanan sampai kenyang. “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang” (Yoh 6:26). Mereka mempunyai motivasi yang salah dalam mengikuti Yesus. Mereka pun lalu bertanya apa yang harus mereka perbuat. Mereka terbuka untuk memperbaiki kesalahannya. Kerelaan mereka membuat mereka mengerti apa yang mesti mereka perbuat.
Kiranya kita pun perlu belajar untuk berani mengakui kesalahan kita dan mencoba mencari tahu apa yang mesti kita perbuat. Kita tidak perlu lari dan menghilang. Kita pun jangan sampai tidak mau mengakui kesalahan kita. Ketika kita mau menyadari dan mengakui kesalahan kita, kita bisa menemukan yang baik bagi jalan hidup kita. Keterbukaan ini akan memperkaya hidup kita.
Doa:
Tuhan terima kasih atas pengajaran-Mu bagi hidup kami. Semoga aku mempunyai keterbukaan hati untuk selalu memperbaiki diriku. Di dalam nama-Mu aku tidak takut mengakui kesalahanku. Bersama-Mu aku menemukan yang terbaik bagi hidupku. Amin.
Tuhan terima kasih atas pengajaran-Mu bagi hidup kami. Semoga aku mempunyai keterbukaan hati untuk selalu memperbaiki diriku. Di dalam nama-Mu aku tidak takut mengakui kesalahanku. Bersama-Mu aku menemukan yang terbaik bagi hidupku. Amin.
Mengakui Kesalahan.
(goeng).
(goeng).
0 comments:
Post a Comment