warna liturgi Putih
Bacaan-bacaan:
Yeh. 28:1-10; MT Ul. 32:26-27ab,27cd-28,30,35cd-36ab; Mat. 19:23-30. BcO Pkh. 3:1-22.
Yeh. 28:1-10; MT Ul. 32:26-27ab,27cd-28,30,35cd-36ab; Mat. 19:23-30. BcO Pkh. 3:1-22.
Nas Injil:
23 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. 24 Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” 25 Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: “Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?” 26 Yesus memandang mereka dan berkata: “Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.” 27 Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?” 28 Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. 29 Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal. 30 Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”
23 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. 24 Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” 25 Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: “Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?” 26 Yesus memandang mereka dan berkata: “Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.” 27 Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?” 28 Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. 29 Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal. 30 Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”
Percikan Nas:
Baru saja para lulusan SMA berjuang mencari kampus sebagai kelanjutan studi mereka. Ribuan orang muda berpacu untuk mendapatkan kampus yang mereka idamkan. Ada yang bisa mendapatkan tempat yang mereka idamkan. Banyak pula yang tidak bisa memenuhi harapannya. Mereka pun mesti menempuh studi di tempat lain bahkan tempat yang tak pernah diduga sebelumnya.
Tuhan bersabda, “Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah” (Mat 19:24). Banyak orang kaya, bagai pemuda di Injil kemarin, merasa sudah melakukan segala hal baik. Ia berusaha meraih yang lebih baik demi hidup kekal namun sulit kala harus berbagi dan memberi diri.
Untuk mencapai cita-cita memang tidak mudah. Harapan-harapan sering terasa gagal. Namun bagi yang percaya tidak ada jalan yang sama sekali tertutup. Ia akan menemukan alternatif. Ia akan menemukan cara lain untuk meraih cita-citanya. Didukung oleh rahmat Tuhan dan kesungguhan hati untuk melebur diri dengan dunianya kini maka ia pun akan bisa meraih cita-citanya. Menghidupi apa yang dihadapi akan menghadirkan kerajaan surga bagi hidupnya. Tak ada yang tak mungkin.
Baru saja para lulusan SMA berjuang mencari kampus sebagai kelanjutan studi mereka. Ribuan orang muda berpacu untuk mendapatkan kampus yang mereka idamkan. Ada yang bisa mendapatkan tempat yang mereka idamkan. Banyak pula yang tidak bisa memenuhi harapannya. Mereka pun mesti menempuh studi di tempat lain bahkan tempat yang tak pernah diduga sebelumnya.
Tuhan bersabda, “Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah” (Mat 19:24). Banyak orang kaya, bagai pemuda di Injil kemarin, merasa sudah melakukan segala hal baik. Ia berusaha meraih yang lebih baik demi hidup kekal namun sulit kala harus berbagi dan memberi diri.
Untuk mencapai cita-cita memang tidak mudah. Harapan-harapan sering terasa gagal. Namun bagi yang percaya tidak ada jalan yang sama sekali tertutup. Ia akan menemukan alternatif. Ia akan menemukan cara lain untuk meraih cita-citanya. Didukung oleh rahmat Tuhan dan kesungguhan hati untuk melebur diri dengan dunianya kini maka ia pun akan bisa meraih cita-citanya. Menghidupi apa yang dihadapi akan menghadirkan kerajaan surga bagi hidupnya. Tak ada yang tak mungkin.
Doa:
Tuhan semoga aku terus bersemangat menghidupi apa yang sedang kuhadapi. Aku ingin menjadi bagian dalam kerajaan-Mu. Mampukanlah aku untuk selalu bertahan dalam kuasa tangan-Mu. Amin.
Tuhan semoga aku terus bersemangat menghidupi apa yang sedang kuhadapi. Aku ingin menjadi bagian dalam kerajaan-Mu. Mampukanlah aku untuk selalu bertahan dalam kuasa tangan-Mu. Amin.
Menghidupi yang dihadapi.
(goeng).
(goeng).
0 comments:
Post a Comment