Minggu, 12
Agustus 2018
Lukas 1:39-56
1:39.
Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan
menuju sebuah kota di Yehuda.
1:40
Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.
1:41
Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam
rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus,
1:42
lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua
perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.
1:43
Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?
1:44
Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam
rahimku melonjak kegirangan.
1:45
Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya
dari Tuhan, akan terlaksana."
1:46
Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan,
1:47
dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku,
1:48
sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari
sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia,
1:49
karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan
nama-Nya adalah kudus.
1:50
Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia.
1:51
Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan
orang-orang yang congkak hatinya;
1:52
Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang
yang rendah;
1:53
Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang
yang kaya pergi dengan tangan hampa;
1:54
Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya,
1:55
seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan
keturunannya untuk selama-lamanya."
1:56 Dan Maria tinggal kira-kira tiga
bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, orang akan merasa bahagia dan merasa tersanjung karena prestasi tinggi. Seorang pelajar berprestasi karena hasil studi menempatkannya di rangking atas, dan seorang pekerja berhasil menduduki jabatan tinggi.
- Tampaknya, dalam perebutan kekuasaan kenegaraan politikus dan partai mengalami kemenangan karena mendapatkan banyak suara. Perannya mendapatkan sambutan dari rakyat.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman sejati, sekalipun amat berprestasi dan disukai oleh amat banyak orang, seseorang belum sungguh mengalami kemuliaan jiwani yang menghadirkan kebahagiaan mendalam bila tak memiliki sikap batin merasa tak bermakna di hadapan ilahi. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan mengalami penghargaan ilahi justru dalam kerendahan karena kelemahan diri.
Ah, yang membuat mulia itu ya bakat-bakat besar.
0 comments:
Post a Comment