warna liturgi Hijau
Bacaan-bacaan:
Yeh. 18:1-10,13b,30-32; Mzm. 51:12-13,14-15,18-19; Mat. 19:13-15. BcO Za. 14:1-21.
Yeh. 18:1-10,13b,30-32; Mzm. 51:12-13,14-15,18-19; Mat. 19:13-15. BcO Za. 14:1-21.
Nas Injil:
13 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. 14 Tetapi Yesus berkata: “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga.” 15 Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ.
13 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. 14 Tetapi Yesus berkata: “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga.” 15 Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ.
Percikan Nas:
Membaca bacaan ini saya teringat masa kecil saya dulu. Sejak belum sekolah saya sudah sering ikut kakak saya misa pagi. Ketika belum komuni saya sudah sering ke pasturan untuk ngirim air putih mateng dan air kacang ijo. Saya juga sudah jadi misdinar sampai akhirnya masuk seminari Mertoyudan. Orang tua saya tahu kalau natal atau paskah sering tidur di Gereja.
Tuhan membiarkan anak-anak datang kepada-Nya. Ia malah menegur para murid yang melarang anak-anak itu datang kepada Tuhan. Ia pun menerima mereka dan memberkati mereka.
Kiranya pembiasaan anak-anak dekat dengan Tuhan perlu kita lakukan sejak dini. Dalam ekaristi bagaimana anak-anak diajari mengikuti ekaristi dengan tekun. Mungkin ada yang watir rewel, lalu tidak mengajari mereka tekun misa tapi malah dimong di luar atau dibiarkan berlari-lari dan bermain di luar gereja. Kalau tidak sejak dini diajari anak akan kesulitan untuk mengerti dan mencintai Ekaristi. Maka mari kita bawa anak-anak mendekat pada Tuhan. Tuhan akan menyambut anak-anak yang datang pada-Nya dan akan memberkati mereka.
Membaca bacaan ini saya teringat masa kecil saya dulu. Sejak belum sekolah saya sudah sering ikut kakak saya misa pagi. Ketika belum komuni saya sudah sering ke pasturan untuk ngirim air putih mateng dan air kacang ijo. Saya juga sudah jadi misdinar sampai akhirnya masuk seminari Mertoyudan. Orang tua saya tahu kalau natal atau paskah sering tidur di Gereja.
Tuhan membiarkan anak-anak datang kepada-Nya. Ia malah menegur para murid yang melarang anak-anak itu datang kepada Tuhan. Ia pun menerima mereka dan memberkati mereka.
Kiranya pembiasaan anak-anak dekat dengan Tuhan perlu kita lakukan sejak dini. Dalam ekaristi bagaimana anak-anak diajari mengikuti ekaristi dengan tekun. Mungkin ada yang watir rewel, lalu tidak mengajari mereka tekun misa tapi malah dimong di luar atau dibiarkan berlari-lari dan bermain di luar gereja. Kalau tidak sejak dini diajari anak akan kesulitan untuk mengerti dan mencintai Ekaristi. Maka mari kita bawa anak-anak mendekat pada Tuhan. Tuhan akan menyambut anak-anak yang datang pada-Nya dan akan memberkati mereka.
Doa:
Tuhan kupersembahkan anak-anak kami ke hadapan-Mu. Sudilah Engkau menerima dan memberkati mereka. Semoga kami pun tekun menghantar dan mendidik anak-anak untuk berdekatan dengan-Mu. Amin.
Tuhan kupersembahkan anak-anak kami ke hadapan-Mu. Sudilah Engkau menerima dan memberkati mereka. Semoga kami pun tekun menghantar dan mendidik anak-anak untuk berdekatan dengan-Mu. Amin.
Mendekatkan anak pada Tuhan.
(goeng).
(goeng).
0 comments:
Post a Comment