Suatu saat ada undangan untuk para rama Domus Pacis yang tertanggal 24 Juli 2018. Undangan itu datang dari Lingkungan Santa Maria Karmel, Kolombo, Paroki Pringwulung. Dari undangan itu tercantum harapan kehadiran untuk ikut tiga Misa yang terjadi pada tiga hari yang berbeda. Salah satu di antaranya adalah "Misa Syukur Keluarga Bpk. Laurentius HL Prayogo" yang akan diselenggarakan pada Jumat 27 Juli 2018 pukul 17.30. Tempat penyelenggaraannya adalah Wisma Domus Pacis gg Lada no 5, Pringwulung. Bagi para rama Domus Pacis peristiwa ini sudah diinformasikan oleh Rm. Bambang sejak sebelum undangan datang, karena Bu Sapti, istri Pak Prayogo, sudah menghubungi Rm. Bambang lewat WA pada tanggal 14 Juli 2018. Dalam WA beliau menulis "Selamat siang Rm Bambang. Apakah saya boleh pinjam kapel Domus u misa syukur kel kami dg lingkungan? Salam, Sapti." Rm. Bambang menjawab "Manggaaa. Besok kapan dan jam berapa?" yang disahut "Terimakasih Romo. Rencana tg 27 Juli pk 17.30 Romo." Kemudian Rm. Bambang bertanya "Sudah ada ramanya ta? Saya pas ke Pringgolayan" yang dijawab oleh Bu Sapti "Belum Romo. Kl dmkn saya akan hub Rm Sapto, semoga beliau bisa. Tks Romo". Rm. Sapto adalah Pastor Kepala Paroki Pringwulung yang juga menjadi Minister Domus Pacis.
Itulah mengapa pada Jumat 27 Juli 2018 altar dan panti imam Kapel Santo Barnabas di Domus Pacis dihias oleh seorang ibu. Pak Moses Koro Mere, Ketua Lingkungan Kolombo, juga datang untuk mempersiapkan hosti dan anggur, yang sebenarnya sudah tersedia di Domus Pacis. Kursi-kursi tambahan juga ditata. Mas Handoko, salah satu relawan Domus, menyiapkan sound system untuk imam, lektor, dan kor. Rm. Bambang menitipkan catatan kecil tertulis untuk diberikan kepada Rm. Sapto yang akan memimpin misa lewat Mas Handoko. Dalam catatan itu diinformasikan bahwa Domus Pacis membantu SMK Sanjaya Pakem, yang berada dibawah yayasan Bernardus milik Keuskupan yang dipimpin oleh Rm. Deny, untuk cari dana lewat penjualan kain-kain batik. Ketika pulang dari Pringgolayan Rm. Bambang yang ditemani oleh Bu Rini masih berjumpa dengan Mas Handoko dan Mbak Sri, istrinya. Dari mereka diketahui bahwa keluarga Pak Prayogo dalam misa itu bersyukur atas dua peristiwa: 1) Ulang tahun ke 70 Pak Prayogo; dan 2) Kesembuhan Bu Sapti dari sakit dengan oprasi tumor di otak. Peserta misa ada 50an orang. Dan tentang batik, ternyata cukup banyak yang membeli bahkan memesan. "Soale wau Rm. Sapto nerangke bab karya Keuskupan ing Yayasan Bernardus sing dipimpin Rama Deny" (Karena tadi Rm. Sapto memberikan penjelasan tentang Yayasan Bernardus pimpinan Rm. Deny sebagai karya Keuskupan) kata Mas Handoko memberikan alasan larisnya batik yang pada waktu itu diurus oleh Mbak Sri.
0 comments:
Post a Comment