Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, August 3, 2018

Percikan Nas Sabtu, 04 Agustus 2018


Sabtu, 04 Agustus 2018

Peringatan Wajib St. Yohanes Maria Vianney
warna liturgi Putih

Bacaan-bacaan:
Yer. 26:11-16,24; Mzm. 69:15-16,30-31,33-34; Mat. 14:1-12; BcO Ayb. 42:7-17.
Nas Injil:
1 Pada masa itu sampailah berita-berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah. 2 Lalu ia berkata kepada pegawai-pegawainya: “Inilah Yohanes Pembaptis; ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya.” 3 Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggunya dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya. 4 Karena Yohanes pernah menegornya, katanya: “Tidak halal engkau mengambil Herodias!” 5 Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut akan orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi. 6 Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah anak perempuan Herodias di tengah-tengah mereka dan menyukakan hati Herodes, 7 sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya. 8 Maka setelah dihasut oleh ibunya, anak perempuan itu berkata: “Berikanlah aku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam.” 9 Lalu sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya diperintahkannya juga untuk memberikannya. 10 Disuruhnya memenggal kepala Yohanes di penjara 11 dan kepala Yohanes itupun dibawa orang di sebuah talam, lalu diberikan kepada gadis itu dan ia membawanya kepada ibunya. 12 Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil mayatnya dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahukannya kepada Yesus.
Percikan Nas:
Pewarta kebenaran selalu beresiko penolakan, perlakuan tidak adil bahkan penganiayaan. Bila kebenaran tersebut disampaikan sebagai kritik pada penguasa. Penguasa yang dikritik tidak akan mudah menerima tapi akan berusaha mencari kemugkinan untuk menghabisi sang pengritik.
Yohanes mengritik Herodes. Kritikan Yohanes meninggalkan luka pada hati Herodes. Herodes pun ingin menyingkirkan Yohanes. Sampai akhirnya karena termakan janjinya sehingga harus membunuh Yohanes. Dendam menghanguskan hati Herodes.
Yohanes sadar akan resiko yang ada di hadapannya kala mesti menyampaikan kebenaran. Ia tidak ragu untuk tetap menyampaikan kebenaran. Kiranya kita perlu menimba semangat Yohanes ini. Walau konsekuensinya tidak disukai bahkan dibenci kita tidak perlu ragu untuk menyampaikan kebenaran dan norma yang semestinya disampaikan. Herodes akan selalu ada dalam kehidupan dunia ini. Namun Yohanes juga selalu hadir untuk mengatasi Herodes.
Doa:
Tuhan kuatkanlah hati para pewarta kebenaran dan para penjaga norma. Semoga mereka tidak goyah walau tantangan berat menghadang. Berkatilah aku juga agar mampu menghadirkan kebenaran dalam hidup ini. Amin.
Pewarta Kebenaran
(goeng).

0 comments:

Post a Comment