Yohana antida Thouret
warna liturgi Putih
Bacaan-bacaan:
Kis. 15:7-21; Mzm. 96:1-2a,2b-3,10; Yoh. 15:9-11.
BcO Why. 21:9-27.
Bacaan Injil:
9 "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. 10 Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. 11 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.
Memetik Inspirasi:
Pasca pengumuman KPU tentang hasil Pilpres dan Pileg muncul kelompok orang yang berdemo dan menginginkan (kalau tidak dikatakan memaksakan) harapannya dipenuhi. Mereka menuntut paksa kemauannya tercapai. Aturan batasan demo jam 06-18 pun dilanggar. Kendaraan dan barang lain dibakar. Ruang dialog tidak diambil.
Kalau baca bacaan Kisah Para Rasul hari ini dan kemarin kita disuguhi kisah perbedaan pendapat dan Petrus menyelesaikannya. Perbedaan itu menyangkut aturan tentang sunat. Namun perbedaan itu tidak memecah para murid. Mereka mendiskusikan persoalan tersebut dan memecahkan persoalan dengan damai dan produktif.
Dalam pepatah jawa dikatakan “ana rembug dirembug". Persoalan perlu dibahas dengan sikap persaudaraan dan terbuka. Mengandalkan kekuatan fisik untuk menyelesaikan persoalan pasti meninggalkan luka pada mereka yang bersoal. Maka mari kita ambil waktu untuk mendoakan bangsa ini agar damai dan orang-orang tidak memaksakan kehendak mereka sendiri. Semoga orang-orang mau mencari penyelesaian secara dewasa dan bijaksana.
Refleksi:
Bagaimana anda menyelesaikan persoalan yang ada dan berat?
Doa:
Bapa berkatilah bangsa kami. Semoga persoalan bangsa kami segera terurai. Semoga orang-orang yang terlibat persoalan bisa bersikap dewasa. Berkatilah para pemimpin agar tetap arif dan bijaksana. Amin.
Menyelesaikan persoalan
MoGoeng
Wates
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment